Baubau (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, untuk menjadi contoh atau teladan mengenai pemanfaatan bantuan komoditas pertanian apapun dari pemerintah.

"Jadi saya sudah cek ternyata kondisi pertanian yang ada di Sultra ini tidak ada catatan kami yang aneh-aneh. Kami kan biasanya mengaudit, ternyata di Baubau orang-orangnya baik-baik, punya integritas yang baik, dan saya melihat semangatnya luar biasa, punya motivasi yang tinggi untuk mengembangkan komoditas pertanian di Baubau," kata Inspektorat IV Kementan RI, IGMN Kuswandana, saat memberikan sambutan pada penyerahan bantuan benih jagung, jeruk siam dan pala di Baubau, Sabtu.

Dorongan tersebut, kata dia, karena dirinya pernah melakukan evaluasi terhadap kegiatan pembangunan khususnya pertanian.

"Saat ini hanya di Baubau mendapatkan bantuan yang luar biasa, kenapa di Sultra, tentu ini bukan ujuk-ujuk atau tiba-tiba datang bantuan, ini memang ada prosesnya, ini juga dilihat siapa yang akan menerimanya. Dan saya begitu hadir melihat ternyata benar kondisi kelompok tani kelihatan baik-baik semuanya," ujarnya pula.

Kuswandana juga mengatakan, bahwa konsep pembangunan pertanian yang dicanangkan oleh pemerintah semuanya keren sebagai upaya  pemenuhan pangan, mulai dari food estate, sikomandan, perluasan areal tanam baru (PATB) dan lain sebagainya.   

"Konsepnya pak Menteri Pertanian clear, jelas, untuk apa? untuk meningkatkan produktifitas, tapi kenapa di beberapa daerah kita ada hambatan, ada masalah? karena kita tidak melakukan yang namanya pemantauan atau monitoring secara terus menerus. Kita tidak melakukan pendampingan dengan baik dan optimal," katanya.

Makanya itu,  diharapkan oleh Inspektur Jenderal (Irjen) untuk mengawal dengan baik juga menyampaikan kepala daerahnya bahwa bantuan pemerintah yang disalurkan harus berhasil.

"Jadi kita harus jaga dengan baik, tidak boleh ada istilah sudah pukul lari, kita kelemahannya begitu kasi ditinggal, tidak pernah dipantau, ini yang kita gak mau, kita harus ajak petani untuk meningkatkan dan harus menjaga sama-sama program Kementan yang sudah dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL)," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Baubau, Muhamad Rais mengatakan, penyaluran bantuan bibit jagung yang telah disalurkan namun pihaknya masih akan memasukkan calon petani calon lahan (CPCL) ke Kementan untuk mengetahui kira-kira berapa kebutuhan lokasi untuk penanaman jagung tersebut.

"Kalau untuk bantuan bibit jeruk tadi itu kita mendapatkan kurang lebih 20 hektare, kesiapan lahannya juga sudah ada 20 hektare. Kalau jagung kita masih tunggu CPCL-nya yang ada disini kira-kira berapa usulan mereka (petani)," ujarnya.

Selain penyerahan bantuan bibit-bibit tersebut, kata Rais, juga ada bantuan lain berupa pupuk dari pupuk Indonesia yang terdiri dari pupuk NPK Pelangi sebanyak 1 ton, urea pril o,5 ton.

"Jadi yang 1 ton dengan 0,5 ton itu kita tunggu CPCL, jadi mungkin bantuan langsung dari Pupuk Indonesia langsung pemerintah kota nanti kita atur di Dinas Pertanian penempatannya. Sedangkan kalau bantuan pala untuk di Kabupaten Buton," terangnya.



 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024