Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat angka kasus harian COVID-19 di Indonesia pada Sabtu mencapai 4.329 kasus, terbanyak berasal dari Provinsi DKI Jakarta (2.131 kasus).

Provinsi lain yang pada Sabtu menyumbang banyak kasus baru COVID-19 meliputi Jawa Barat (871 kasus), Banten (643 kasus), Jawa Timur (251 kasus), dan Bali (158 kasus).

Tambahan kasus COVID-19 harian di 23 provinsi sudah di bawah angka 10. Angka kasus harian di Provinsi Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara tercatat nol pada Sabtu.

Selain itu, Satuan Tugas mencatat sebanyak 2.702 penderita infeksi virus corona sudah sembuh dan enam pasien meninggal akibat COVID-19 pada Sabtu.

Sejak kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 pertama diumumkan pada Maret 2020 sampai sekarang, jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Indonesia seluruhnya 6.131.413 kasus dengan jumlah penderita yang sudah sembuh total 5.947.980 orang dan pasien yang meninggal sebanyak 156.839 orang.

Penderita COVID-19 yang masih menjalani karantina tercatat seluruhnya 26.594 orang, bertambah 1.621 orang dari hari sebelumnya.

Kepala Sub-bidang Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satuan Tugas COVID-19 Alexander K. Ginting mengatakan bahwa angka kasus aktif COVID-19 di Indonesia telah melampaui angka prediksi Kementerian Kesehatan sebanyak 20.000 kasus.

"Sekarang saja kasus aktif sudah melewati 26 ribu. Artinya telah sesuai dengan prediksi awal. Menurut Organisasi WHO angka penularan Jabodetabek sudah kategori sedang," katanya.

Meski angka kasus COVID-19 cenderung meningkat, tingkat keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit masih berada di kisaran tiga sampai empat persen karena mayoritas pasien hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan 81 persen kasus COVID-19 di Indonesia terjadi akibat infeksi virus corona sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5.

Pemerintah menganjurkan warga meningkatkan proteksi diri dengan menerapkan protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi COVID-19 dosis penguat. Arsip - Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 saat pelaksanaan vaksinasi lansia door to door di Kelurahan Plawad, Karawang, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). Presiden Joko Widodo mengatakan pentingnya percepatan vaksinasi COVID-19 khususnya untuk lansia dan anak dalam pengendalian COVID-19 terutama varian Omicron seiring meningkatnya kasus. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww. (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)

Sudah diprediksi
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan peningkatan kasus aktif COVID-19 hingga dua kali lipat pada Sabtu sore telah sesuai dengan prediksi awal pemerintah.

"Sejak awal sudah kami beritahu, kalau di pekan kedua sampai keempat Juli 2022, kemungkinan terjadi lonjakan kasus yang diprediksi sekitar 20 ribuan per hari saat puncaknya nanti," kata Mohammad Syahril yang dikonfirmasi Antara di Jakarta, Sabtu sore.

Prediksi tersebut, kata Syahril, dilatarbelakangi hasil pengamatan Kemenkes terhadap laju kasus Omicron di sejumlah negara lain yang rata-rata meningkat 30 persen pada Januari-Februari 2022.

Syahril mengatakan sebanyak 81 persen kasus COVID-19 di Indonesia adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Sehingga memiliki karakteristik yang sama dengan varian pendahulu Omicron.

"Itu kan prediksi, bisa benar dan kurang tepat. Bisa kurang dan bisa lebih. Di Indonesia naiknya sudah 4 ribuan kasus," katanya.

Kasus aktif hari ini di Indonesia dilaporkan bertambah 1.621 kasus, sehingga total menjadi 26.594 kasus. Sedangkan, laju kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah 4.329 pasien.

Angka itu meningkat dua kali lipat sejak akhir Juni 2022 yang saat itu mencapai 2.000-an kasus per hari.

Syahril mengatakan kenaikan kasus saat ini dipengaruhi oleh peningkatan laju pelacakan kasus di masyarakat. "Artinya, semakin banyak yang ditesting, kita akan lebih mudah lakukan isolasi kepada yang tertular," katanya.

Syahril mengimbau masyarakat untuk menyikapi lonjakan kasus hari ini dengan tenang, sebab pelacakan kasus melalui testing dan tracing merupakan upaya perlindungan kepada masyarakat yang sehat agar tidak tertular.

"Yang penting saat ini hospitalisasi tidak terlalu tinggi dan angka kematian hari ini rendah, enam orang," katanya.

Syahril mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan serta menyegerakan mengakses layanan vaksinasi dosis penguat atau booster. "Kita harap kasusnya tidak terus naik. Kita perlu kendalikan," katanya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasus harian COVID-19 Indonesia capai 4.329, terbanyak di DKI Jakarta

Pewarta : Andi Firdaus
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024