Kendari (ANTARA) - Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2022/2023 umumnya sekolah dasar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara diisi dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
"Hari pertama pasca libur selama beberapa hari yang juga perayaan Idul Adha 1443 Hijiriah siswa hanya pengenalan lingkungan sekolah untuk anak-anak siswa baru selama tiga hari ke depan, setelah itu baru aktif belajar," kata Kepala SD Negeri 84 Kendari, Asfitria di Kendari, Selasa.
Dikatakan, jumlah siswa baru yang di terima tahun ini sebanyak 122 orang dari jalur penerimaan zonasi dan pindah kerja orang tua, sementara untuk
jalur prestasi tidak di terapkan di tingkat pendidikan Sekolah Dasar.
"Yang pasti bahwa setelah kegiatan MPLS selama tiga hari ini langsung berjalan normal," ujarnya.
Terpantau kegiatan hari pertama di beberapa sekolah lain di kota Kendari juga diisi dengan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah khususnya bagi siswa/siswi baru.
Di Sekolah Dasar Negeri Palatiga Kota Baubau, berdasarkan informasi dari pengawas pendidikan SD setempat juga menerapkan waktu pengenalan guru dan lingkungan sekolah bagi murid selama tiga hari (11–13 Juli) 2022.
Bahkan, katanya nampak puluhan orang tua sudah bersiaga mengantar, mendampingi sekaligus melihat aktivitas pengenalan sang buah hati di dalam ruang belajar
hingga jam pulang sekolah.
Kepala Sekolah SDN Palatiga Baubau, Hanuri menyebutkan, pelajar sekolah dasar tahun ajaran sebelumnya sudah bergeser kelas satu tingkat ke atas akan mengikuti
pengenalan lingkungan kelas baru, sementara untuk murid baru sedang dalam pengenalan lingkungan sekolah selama tiga hari ke depan.
"Hari ini jadwalnya pengenalan lingkungan sekolah untuk anak-anak selama tiga hari, dan tanggal 14 Juli baru aktif belajar,” ujar Hanuri.
Pada tahun ajaran baru pihaknya menerima sekitar 100 peserta didik baru yang terbagi dalam 3 kelompok rombongan belajar (Rombel). Sedangkan jumlah siswa keseluruhan mulai dari kelas I-VI sebanyak 550 pelajar terbagi dalam 18 rombel.
SDN Palatiga masih kekurangan ruang belajar, hanya 12 ruangan untuk 18 Rombel sehingga disiasati dengan tiga rombel masuk pada siang hari.
"Setiap rombongan belajar sekitar 30 pelajar," tuturnya.
"Hari pertama pasca libur selama beberapa hari yang juga perayaan Idul Adha 1443 Hijiriah siswa hanya pengenalan lingkungan sekolah untuk anak-anak siswa baru selama tiga hari ke depan, setelah itu baru aktif belajar," kata Kepala SD Negeri 84 Kendari, Asfitria di Kendari, Selasa.
Dikatakan, jumlah siswa baru yang di terima tahun ini sebanyak 122 orang dari jalur penerimaan zonasi dan pindah kerja orang tua, sementara untuk
jalur prestasi tidak di terapkan di tingkat pendidikan Sekolah Dasar.
"Yang pasti bahwa setelah kegiatan MPLS selama tiga hari ini langsung berjalan normal," ujarnya.
Terpantau kegiatan hari pertama di beberapa sekolah lain di kota Kendari juga diisi dengan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah khususnya bagi siswa/siswi baru.
Di Sekolah Dasar Negeri Palatiga Kota Baubau, berdasarkan informasi dari pengawas pendidikan SD setempat juga menerapkan waktu pengenalan guru dan lingkungan sekolah bagi murid selama tiga hari (11–13 Juli) 2022.
Bahkan, katanya nampak puluhan orang tua sudah bersiaga mengantar, mendampingi sekaligus melihat aktivitas pengenalan sang buah hati di dalam ruang belajar
hingga jam pulang sekolah.
Kepala Sekolah SDN Palatiga Baubau, Hanuri menyebutkan, pelajar sekolah dasar tahun ajaran sebelumnya sudah bergeser kelas satu tingkat ke atas akan mengikuti
pengenalan lingkungan kelas baru, sementara untuk murid baru sedang dalam pengenalan lingkungan sekolah selama tiga hari ke depan.
"Hari ini jadwalnya pengenalan lingkungan sekolah untuk anak-anak selama tiga hari, dan tanggal 14 Juli baru aktif belajar,” ujar Hanuri.
Pada tahun ajaran baru pihaknya menerima sekitar 100 peserta didik baru yang terbagi dalam 3 kelompok rombongan belajar (Rombel). Sedangkan jumlah siswa keseluruhan mulai dari kelas I-VI sebanyak 550 pelajar terbagi dalam 18 rombel.
SDN Palatiga masih kekurangan ruang belajar, hanya 12 ruangan untuk 18 Rombel sehingga disiasati dengan tiga rombel masuk pada siang hari.
"Setiap rombongan belajar sekitar 30 pelajar," tuturnya.