Kendari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara memberikan pendidikan pemilihan umum kepada pemilih perempuan yang mayoritas kaum ibu-ibu pesisir di Desa Rapambinopaka, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe.
Ketua KPU Sultra La Ode Abdul Natsir Muthalib dalam keterangan tertulis diterima di Kendari, Sabtu mengatakan kegiatan pendidikan tersebut dilakukan dengan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih perempuan dalam pemilu 2024 mendatang.
"Kita menyiapkan masyarakat pemilih sejak dini agar mereka nantinya bisa memahami pemilu dengan baik, khususnya dalam pemilu 2024 akan datang," katanya.
Dia menyampaikan, pihaknya memberikan pendidikan pemilu kepada ibu-ibu yang berada di wilayah pesisir agar bisa meningkatkan partisipasi pemilih dan tidak terpengaruh oleh informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya utamanya seputar pemilu.
"Ini terkait juga dengan penggunaan hak pilih mereka agar nanti mereka benar-benar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu hoaks," ujar dia.
Ia juga mengatakan, selain pendidikan terkait pemilu pihaknya juga memberikan pendidikan kebencanaan dengan menghadirkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sebagai pemberi materi.
Dia menambahkan, hal ini karena Desa Rapambinopaka merupakan kawasan rawan bencana yang terletak di pesisir laut dinilai rentan terjadi bencana alam seperti abrasi, gempa bumi dan tsunami.
"Sehingga selain untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih juga sebagai upaya dalam peningkatan kualitas pemilu," kata Natsir.
Ketua KPU Sultra La Ode Abdul Natsir Muthalib dalam keterangan tertulis diterima di Kendari, Sabtu mengatakan kegiatan pendidikan tersebut dilakukan dengan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih perempuan dalam pemilu 2024 mendatang.
"Kita menyiapkan masyarakat pemilih sejak dini agar mereka nantinya bisa memahami pemilu dengan baik, khususnya dalam pemilu 2024 akan datang," katanya.
Dia menyampaikan, pihaknya memberikan pendidikan pemilu kepada ibu-ibu yang berada di wilayah pesisir agar bisa meningkatkan partisipasi pemilih dan tidak terpengaruh oleh informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya utamanya seputar pemilu.
"Ini terkait juga dengan penggunaan hak pilih mereka agar nanti mereka benar-benar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu hoaks," ujar dia.
Ia juga mengatakan, selain pendidikan terkait pemilu pihaknya juga memberikan pendidikan kebencanaan dengan menghadirkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sebagai pemberi materi.
Dia menambahkan, hal ini karena Desa Rapambinopaka merupakan kawasan rawan bencana yang terletak di pesisir laut dinilai rentan terjadi bencana alam seperti abrasi, gempa bumi dan tsunami.
"Sehingga selain untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih juga sebagai upaya dalam peningkatan kualitas pemilu," kata Natsir.