Kendari (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) membentuk tim khusus guna mengantisipasi masuknya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di daerah tersebut.

"Jadi tindak lanjutnya adalah saya sudah buat tim dalam bentuk surat keputusan untuk pinggiran-pinggiran yang selama ini kita bekerjasama dengan peternak itu benar-benar diperiksa baik-baik," kata Kepala Dinas Pertanian Kendari Sahuriyanto di Kendari, Selasa.

Dia menyampaikan, pembentukan tim khusus tersebut guna mengantisipasi masuknya PMK di wilayah Kota Kendari yang saat ini masih terbilang aman dari penyakit tersebut.

"Jadi kita sudah ada antisipasi, kemarin sama-sama Balai karantina memeriksa beberapa sapi potong yang akan dijual di pasaran, alhamdulillah kita masih aman," ujar dia.

Ia menjelaskan, tim yang telah berbentuk tersebut sudah berjalan dalam melakukan pengawasan terhadap sapi-sapi yang dicurigai jika ada indikasi PMK, makan tidak akan diizinkan masuk di dalam wilayah kota tersebut.

"Kalau misalnya dia dari daerah lain kita cancel memang jangan dimasukkan dalam kota, sehingga masih tetap aman," ujar dia.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir sebelumnya meminta warganya agar tidak panik secara berlebihan dalam menghadapi soal isu penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

"Sekali lagi jangan panik menyikapi situasi karena kita sudah belajar dari kasus minyak goreng justru yang membuat situasi semakin parah, semakin rumit itu karena kepanikan," kata Sulkarnain.

Wali Kota mengingatkan warganya tidak panik secara berlebihan menghadapi sesuatu masalah sehingga tidak menjadi lebih besar dan memperkeruh suasana.

"Kalau kita semua panik akhirnya situasinya tambah runyam, bukannya berpikir solusi tapi semuanya pada mengamankan diri sendiri, tetapi itu wajar sebagai sifat divance kita sebagai manusia," kata Sulkarnain Kadir.
 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024