Jakarta (ANTARA) - Momen setelah Lebaran menjadi kesempatan untuk mengatur kembali pola makan yang lebih baik untuk menjaga kesehatan. Pasalnya, selama Ramadhan kebanyakan orang kerap menyantap makanan berlemak seperti gorengan sebagai takjil berbuka puasa dan makanan tinggi kolesterol saat Lebaran.

Berikut ini adalah tips untuk mengembalikan pola makan sehat usai Ramadhan dan Lebaran, menurut spesialis Gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dr. Elfina Rachmi, MGizi, SpGK, dikutip dari siaran pers Tokopedia pada Jumat.

Perhatikan konsumsi gula, garam, dan minyak

Anda harus membatasi konsumsi gula, garam, minyak, serta tajin memantau berat badan. Selain itu, cek kesehatan secara rutin, istirahat yang cukup, dan kelola stres dengan baik.



Prinsip diet

Ikuti pola makan sehat 4J yakni Jumlah, Jadwal, Jenis, dan Jurus Masak.

Jumlah yang cukup dan diet seimbang sesuai kebutuhan, jadwal yang teratur agar proses metabolisme terjaga dengan baik, serta jurus memasak yang sehat dengan memilih pengolahan bervariasi.

"Seperti kukus, rebus, panggang, pepes daripada menggoreng. Menggoreng sebaiknya maksimal dua kali seminggu," kata Elfina.

Pemilihan jenis makanan

Pastikan semua zat gizi makronutrien (karbohidrat, protein atau lemak), mikronutrien (vitamin mineral) dan cairan harian terpenuhi.

Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum atau oatmeal. Pilih lemak dari sumber lemak baik dan kurangi lemak jenuh seperti gorengan atau junk food. Perhatikan juga asupan serat yang bisa didapatkan dari sayur dan buah-buahan.

Pemenuhan cairan

Pastikan minum air sebanyak dua liter atau delapan gelas sehari. Minimalisir minuman manis, bersoda dan yang mengandung kafein secara berlebihan, seperti kopi, karena menyebabkan lebih sering buang air kecil dan dapat menghambat penyerapan kalsium.

Aktivitas dan latihan fisik

Target olahraga sebaiknya tiga sampai lima kali seminggu. Mulai lah dengan olahraga yang ringan hingga sedang seperti jalan kaki di sekitar rumah untuk melenturkan otot-otot yang telah lama tidak dilatih, baru kemudian atur jadwal olahraga sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.
 

Pewarta : Suci Nurhaliza
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024