Kendari (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa harga kebutuhan pokok menjelang hari Raya Idul Fitri 1443 H di daerah ini terhitung masih normal.

Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Dr.Lukman Abunawas di Kendari, Senin mengatakan pemerintah provinsi bersama sejumlah pihak terkait yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah terus melakukan pemantauan di sejumlah pasar guna memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di saat jelang Idul Fitri.

"Selama 10-7 hari jelang lebaran akan di pantau terus dari TPID baik dari pihak Bulog hingga Polda Sultra sehingga masyarakat tidak resah dengan pasokan bahan pokok di semua pasar,"  kata Wagub Sultra.

Lukman Abunawas juga ingatkan jika terdapat spekulan dengan sengaja memainkan harga saat mendekati Idul Fitri, maka pihaknya akan mengantisipasi dengan cara menggandeng Distributor melakukan operasi pasar.

"Kalau ada spekulan di saat jelang lebaran kita akan mengantisipasi dengan menggelar pasar murah sehingga ketersediaan dan harga bahan pokok tetap stabil dan terjaga,"  terangnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sultra, Hj Siti Saleha mengatakan dalam operasi pasar yang digelar TPID Sultra  menggandeng tujuh distributor untuk mengatasi ketersediaan serta harga bahan pokok.

"Mereka menyiapkan sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau," ujarnya.

Ia menyebutkan, 9 dari  10 bahan pokok yang menjadi perhatian tim TPID harganya masih tetap stabil seperti  gula pasir Rp13.500/kg, tepung terigu Rp9.600/kg, ayam kampung beku Rp35.000/kg ayam potong beku Rp100.000/3 ekor dan  beras medium Rp9.400/kg, beras premium Rp10.000 /kg.

Begitu pula dengan harga bawang merah seharga Rp25.000/kg, bawang putih Rp28.000/kg, kacang tanah Rp20.000/liter dan telur ayam jumbo Rp45.000-48.000/rak (30 butir).

Dirinya juga mengapresiasi para UMKM serta pihak-pihak yang tergabung dalam TPID Sultra yang konsisten dalam mengatasi terjadinya lonjakan harga serta ketersediaan bahan pokok di ibukota provinsi Sulawesi Tenggara.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024