Kendari (ANTARA) - Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian dan para pemangku kepentingan menggelar Pasar Tani di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara,  selama 10 hari hingga menjelang  Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Kami mengapresiasi para stakeholder yang telah membantu kegiatan ini sehingga dapat tersedia bahan pangan pokok yang berkualitas dengan harga terjangkau," kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan RI, Bambang di Kendari, Sabtu.

Pasar Tani digelar secara serentak di seluruh Tanah Air itu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pada kesempatan itu dibagikan  750 kupon berbelanja di mana setiap kupon  menyebutkan waktu berbelanja bertahap guna menghindari kerumunan dan masyarakat pemegang kupon dapat berbelanja 12 bahan pangan pokok yang berkualitas dengan harga terjangkau.

Menurut Bambang, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), harga pangan cenderung mengalami kenaikan, karena ada peningkatan permintaan. Untuk itu digelar pasar tani yang menggalang para petani, produsen dan para pihak agar pangan dapat lebih terjangkau harganya.

Pasar tani Kementan digelar selama Ramadhan dan menjelang lebaran. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan pangan dan harga, khususnya 12 bahan pangan pokok.
  Suasa masyarakat di Kota Kendari, saat menyerbu Pasar Tani Pertanian yang digelar Kementerian Pertanian secara serentak di Tanah Air menjelang 10 hari terakhir puasa dan menjelang lebaran Idul Fitri 1443 Hijiraih. (Foto Antara/Azis Senong)

Bambang juga mengaku, selaku Penanggung Jawab Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok untuk di Pulau Sulawesi dan secara khusus, di wilayah Provinsi Sultra bersama dengan penanggung jawab teknis, Kepala Karantina Pertanian Kendari, Prayitno N Ginting, hingga masa libur lebaran nanti pihaknya bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memonitor harga dan ketersediaan bahan pangan pokok di setiap minggu.

Dengan program ini akan didapat data, sehingga jika diperlukan langkah intervensi dalam pendistribusian satu komoditas dari daerah surplus ke daerah defisit dapat
dilakukan. Ketersediaan bahan pangan dan kestabilan harga ke-12 bahan pokok menjadi akhir dari tujuan program ini.

"Dari pantauan data kami, ketersediaan bahan pangan pokok cukup, termasuk di Provinsi Sultra. Untuk distribusinya mohon bantuan pihak-pihak keamanan,  TNI, Polisi," ungkap Bambang yang juga mantan Dirjen Perkebunan Kementan RI di era Menteri Andi Amran Suleman.

Sementara itu wakil Gubernur Sultra, H. Lukman Abunawas, yang hadir dan meresmikan gelar Pasar Tani Kementan di Sultra menyampaikan ucapan terima kasih atas gelar pasar murah bagi masyarakatnya.

"Khusus terkait minyak goreng agar dapat dijaga. Mengingat 65 persen masyarakat Sultra masih menggemari masakan yang digoreng. Jadi sebelum stok habis agar segera melapor ke satgas ketahanan pangan untuk stabilitas ketersediaan," ungkap Lukman Abunawas.
Dalam pelaksanaan pasar tani terdapat 10 jenis bahan pokok yang dipasarkan selain paket minyak goreng juga menyediakan harga distributor yakni gula Rp
13.500/kg, tepung terigu Rp9.600/kg, ayam kampung beku Rp35.000/kg ayam potong beku Rp100.000/3 ekor, beras medium Rp9.400/kg, beras premium Rp10.000 /kg, bawang merah Rp25.000/kg, bawang putih Rp28.000/kg, kacang tanah Rp20.000/liter dan telur ayam jumbo Rp45.000-48.000/rak (30 butir).

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024