Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir memaparkan berbagai potensi perikanan dan objek wisata yang ada di daerahnya kepada rombongan Peserta Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Tahun 2022 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.
Wali Kota Kendari mengatakan Kendari memiliki Pelabuhan Samudera yang saat ini masih aktif digunakan para penangkap ikan sejak Orde Baru.
"Ada potensi perikanan di Kota Kendari, selain ada pelabuhan pangkalan penangkapan ikan kami juga ada Pelabuhan Samudera yang ada sejak zaman Orde Baru zaman Bapak Presiden Soeharto," kata Sulkarnain di hapada rombongan Lemhanan, di Kendari, Rabu (6/4).
Ia menyampaikan, bahwa Kendari sebagai salah satu pusat pengembangan industri perikanan di Indonesia dan sebagai salah satu daerah terbesar menyumbangkan produksi perikanan.
"Alhamdulillah sampai hari ini dari enam Pelabuhan Samudera di seluruh Indonesia Pelabuhan Samudera Kendari masih yang portofolionya masih terbesar menyumbangkan produksi perikanan di seluruh Indonesia," ujar dia.
Selain itu, Sulkarnain juga menyebut beberapa objek wisata di Kota Kendari baik berbasis kebudayaan maupun berbasis alam, pertama ada museum kemudian terdapat situs-situs sejarah yang sudah tetapkan pihaknya di tahun 2021 salah satunya Meriam.
"Karena kami khawatir ini tergerus oleh pembangunan. Oleh karena itu di tahun 2021 kemarin kami tetapkan beberapa situs sejarah di Kota Kendari ada yang berupa peninggalan Jepang ada juga peninggalan Belanda," ujar Wali Kota.
Teluk Kendari, kata dia, dulunya menjadi tempat aman ketika musim barat atau pancaroba bagi para pelaut yang berteduh dan banyak meninggalkan situs-situs sejarah sehingga pihaknya membenahi menjadi objek wisata.
"Juga ada Masjid Al-Alam yang dibangun di Teluk Kota Kendari itu sangat jarang di Indonesia, itu berada di tengah teluk yang sekarang kami proyeksikan menjadi objek wisata religi," jelasnya.
Wali Kota juga menjelaskan kepada rombongan Lemhanas terkait objek wisata menarik lainnya yang ditawarkan kepada pengunjung luar kota yakni Kebun Raya yang merupakan binaan LIPI dan juga binaan Kebun Raya Bogor.
"Dan juga yang lain menjadi daya tarik yakni Jembatan Teluk Kendari yang kemarin tahun 2020 diresmikan Bapak Presiden Joko Widodo. Ini termasuk jembatan terpanjang ketiga di Indonesia yang panjangnya kurang lebih 1, 4 km. Dan menariknya jembatan ini persis berada di titik nol Kota Kendari," kata Sulkarnain Kadir.
Selain potensi perikanan dan objek wisata, Wali Kota juga memaparkan angka penduduk miskin dan pengangguran terbuka yang menurun, indeks pembangunan manusia, hingga penataan kawasan kumuh di daerahnya.
Peserta Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Tahun 2022 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI melakukan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) di Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sekretaris Utama Lemhannas RI Komisaris Jenderal Polisi Purwadi Arianto mengatakan kunjungannya di Pemerintah Kota Kendari untuk mengetahui tata kelola pemerintahan daerah tersebut.
"Lemhannas RI memilih provinsi ini diharapkan bisa mengetahui tata kelola pemerintahan daerah, kami akan melakukan kunjungan di beberapa instansi serta beberapa objek strategis daerah yang merupakan potensi dan aset nasional," katanya saat audiensi dengan Pemerintah Kota Kendari bersama rombongan SSDN PPRA XLIII Lemhannas RI di Kendari, Rabu.
Dia menyebut PPRA LXIII Tahun 2022 Lemhannas RI yang melakukan Studi Strategis Dalam Negeri di Kendari sebanyak 25 orang.
Wali Kota Kendari mengatakan Kendari memiliki Pelabuhan Samudera yang saat ini masih aktif digunakan para penangkap ikan sejak Orde Baru.
"Ada potensi perikanan di Kota Kendari, selain ada pelabuhan pangkalan penangkapan ikan kami juga ada Pelabuhan Samudera yang ada sejak zaman Orde Baru zaman Bapak Presiden Soeharto," kata Sulkarnain di hapada rombongan Lemhanan, di Kendari, Rabu (6/4).
Ia menyampaikan, bahwa Kendari sebagai salah satu pusat pengembangan industri perikanan di Indonesia dan sebagai salah satu daerah terbesar menyumbangkan produksi perikanan.
"Alhamdulillah sampai hari ini dari enam Pelabuhan Samudera di seluruh Indonesia Pelabuhan Samudera Kendari masih yang portofolionya masih terbesar menyumbangkan produksi perikanan di seluruh Indonesia," ujar dia.
Selain itu, Sulkarnain juga menyebut beberapa objek wisata di Kota Kendari baik berbasis kebudayaan maupun berbasis alam, pertama ada museum kemudian terdapat situs-situs sejarah yang sudah tetapkan pihaknya di tahun 2021 salah satunya Meriam.
"Karena kami khawatir ini tergerus oleh pembangunan. Oleh karena itu di tahun 2021 kemarin kami tetapkan beberapa situs sejarah di Kota Kendari ada yang berupa peninggalan Jepang ada juga peninggalan Belanda," ujar Wali Kota.
Teluk Kendari, kata dia, dulunya menjadi tempat aman ketika musim barat atau pancaroba bagi para pelaut yang berteduh dan banyak meninggalkan situs-situs sejarah sehingga pihaknya membenahi menjadi objek wisata.
"Juga ada Masjid Al-Alam yang dibangun di Teluk Kota Kendari itu sangat jarang di Indonesia, itu berada di tengah teluk yang sekarang kami proyeksikan menjadi objek wisata religi," jelasnya.
Wali Kota juga menjelaskan kepada rombongan Lemhanas terkait objek wisata menarik lainnya yang ditawarkan kepada pengunjung luar kota yakni Kebun Raya yang merupakan binaan LIPI dan juga binaan Kebun Raya Bogor.
"Dan juga yang lain menjadi daya tarik yakni Jembatan Teluk Kendari yang kemarin tahun 2020 diresmikan Bapak Presiden Joko Widodo. Ini termasuk jembatan terpanjang ketiga di Indonesia yang panjangnya kurang lebih 1, 4 km. Dan menariknya jembatan ini persis berada di titik nol Kota Kendari," kata Sulkarnain Kadir.
Selain potensi perikanan dan objek wisata, Wali Kota juga memaparkan angka penduduk miskin dan pengangguran terbuka yang menurun, indeks pembangunan manusia, hingga penataan kawasan kumuh di daerahnya.
Peserta Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Tahun 2022 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI melakukan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) di Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sekretaris Utama Lemhannas RI Komisaris Jenderal Polisi Purwadi Arianto mengatakan kunjungannya di Pemerintah Kota Kendari untuk mengetahui tata kelola pemerintahan daerah tersebut.
"Lemhannas RI memilih provinsi ini diharapkan bisa mengetahui tata kelola pemerintahan daerah, kami akan melakukan kunjungan di beberapa instansi serta beberapa objek strategis daerah yang merupakan potensi dan aset nasional," katanya saat audiensi dengan Pemerintah Kota Kendari bersama rombongan SSDN PPRA XLIII Lemhannas RI di Kendari, Rabu.
Dia menyebut PPRA LXIII Tahun 2022 Lemhannas RI yang melakukan Studi Strategis Dalam Negeri di Kendari sebanyak 25 orang.