Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan gerakan secara massal membuat minyak goreng dari kelapa merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng yang saat ini terjadi.

"Diperlukan solusi alternatif untuk mengatasinya (kelangkaan dan harga minyak yang tinggi), salah satunya adalah dengan membuat minyak dengan memanfaatkan buah kelapa dalam," kata Gubernur saat meresmikan gerakan membuat minyak goreng secara massal di 17 kabupaten/kota di Kendari, Sabtu.

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sultra bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi setempat menggalakkan pembuatan minyak goreng secara tradisional berbahan dasar kelapa melibatkan siswa SMA/SMK di 17 kabupaten/kota se-Sultra.

Menurut Ali Mazi, langkah tersebut merupakan hal positif dalam mengatasi harga minyak yang saat ini terbilang tinggi, apalagi di 17 kabupaten/kota memiliki banyak kelapa.




  Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi saat melihat hasil minyak goreng kelapa yang diproduksi secara massal oleh siswa SMA/SMK di SMKN 1 Kendari, Sabtu (2/4/2022). (ANTARA/Harianto)


Ia menyampaikan, Sulawesi Tenggara terkenal sejak zaman dulu sebagai salah satu penghasil kelapa yang kemudian dibuat dalam bentuk kopra dan dibawa ke Surabaya untuk dijadikan minyak goreng.

"Buah kelapa dalam sangat banyak jumlahnya dan tersebar di kabupaten/kota di bumi Anoa Sulawesi Tenggara. Dari hal itu saya sangat mendukung adanya kegiatan pembuatan minyak goreng secara massal ini," ujar Gubernur.

Gubernur mengatakan, 3.000 tungku dalam gerakan massal membuat minyak goreng secara tradisional di 17 kabupaten/kota dengan melibatkan siswa SMA/SMK dan diperkirakan dapat menghasilkan 12 ribu liter.

"Ini sangat luar biasa dan tentunya wajib untuk di dukung oleh pemerintah baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota. Ini adalah salah satu jawaban soal kelangkaan minyak di seluruh Indonesia," kata Gubernur.

Gubernur berharap gerakan massal pembuatan minyak goreng secara tradisional oleh pemuda dan pelajar yang diinisiasi KNPI dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi elemen pembangunan lainnya untuk memiliki kepekaan dan kepedulian sekaligus mengambil bagian dan meningkatkan peran mengatasi setiap persoalan yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024