Jakarta (ANTARA) - Penyanyi dan aktris Maudy Ayunda ditunjuk oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sebagai juru bicara pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia demi menjangkau masyarakat lebih luas, khususnya generasi muda.
"Saya ingin sekali terlibat dalam momen bersejarah ini karena hanya ada 20 tahun sekali, kalau kita tidak terlibat sekarang, kapan lagi?" kata Maudy Ayunda, dikutip dari siaran Pengenalan Jubir Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.
Maudy belajar Filosofi, Politik dan Ekonomi di Universitas Oxford, kemudian mendapatkan Master of Business Administration dan Master of Arts in Education di Universitas Stanford.
Perhelatan besar ini adalah momentum bersejarah dan kesempatan Indonesia untuk mendorong dunia pulih bersama-sama mengatasi tantangan ekonomi global.
"Makanya tugas bersejarah ini harus disambut sukacita dan optimisme," kata Maudy, menambahkan dia tak perlu berpikir panjang untuk menyetujui tawaran menjadi bagian dari tim juru bicara.
Pesohor dengan jumlah pengikut 15,4 juta di Instagram itu mengajak semua orang untuk terlibat dan menyukseskan momentum di mana Indonesia berkesempatan memimpin pembahasan skenario bersama keluar dari pandemi.
Pemilik nama lengkap Ayunda Faza Maudya itu menambahkan, keberhasilan Presidensi G20 Indonesia akan menjadi catatan sejarah yang membanggakan, sementara hasil konkret dari tiga isu prioritas - penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital serta transisi energi- akan membawa perubahan kehidupan yang lebih baik.
Aktris 27 tahun yang pernah masuk ke daftar 100 perempuan tercantik dunia tahun 2020 versi TC Candler, aktif di dunia hiburan sejak belia.
Dia membintangi film "Untuk Rena" saat berusia 11 tahun, kemudian memerankan remaja di film "Perahu Kertas" yang diadaptasi dari buku karya Dewi Lestari. Maudy juga membintangi film "Trinity, the Nekad Traveler" yang diangkat dari buku narablog wisata Trinity, juga berperan sebagai Ainun muda dalam "Habibie & Ainun 3" yang mengisahkan kisah Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie dan istrinya, Hasri Ainun Besari.
Maudy Ayunda juga aktif menulis, dia sudah menerbitkan buku "Dear Tomorrow" dan buku anak berjudul "Kina and Her Fluffy Bunny".
"Saya ingin sekali terlibat dalam momen bersejarah ini karena hanya ada 20 tahun sekali, kalau kita tidak terlibat sekarang, kapan lagi?" kata Maudy Ayunda, dikutip dari siaran Pengenalan Jubir Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.
Maudy belajar Filosofi, Politik dan Ekonomi di Universitas Oxford, kemudian mendapatkan Master of Business Administration dan Master of Arts in Education di Universitas Stanford.
Perhelatan besar ini adalah momentum bersejarah dan kesempatan Indonesia untuk mendorong dunia pulih bersama-sama mengatasi tantangan ekonomi global.
"Makanya tugas bersejarah ini harus disambut sukacita dan optimisme," kata Maudy, menambahkan dia tak perlu berpikir panjang untuk menyetujui tawaran menjadi bagian dari tim juru bicara.
Pesohor dengan jumlah pengikut 15,4 juta di Instagram itu mengajak semua orang untuk terlibat dan menyukseskan momentum di mana Indonesia berkesempatan memimpin pembahasan skenario bersama keluar dari pandemi.
Pemilik nama lengkap Ayunda Faza Maudya itu menambahkan, keberhasilan Presidensi G20 Indonesia akan menjadi catatan sejarah yang membanggakan, sementara hasil konkret dari tiga isu prioritas - penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital serta transisi energi- akan membawa perubahan kehidupan yang lebih baik.
Aktris 27 tahun yang pernah masuk ke daftar 100 perempuan tercantik dunia tahun 2020 versi TC Candler, aktif di dunia hiburan sejak belia.
Dia membintangi film "Untuk Rena" saat berusia 11 tahun, kemudian memerankan remaja di film "Perahu Kertas" yang diadaptasi dari buku karya Dewi Lestari. Maudy juga membintangi film "Trinity, the Nekad Traveler" yang diangkat dari buku narablog wisata Trinity, juga berperan sebagai Ainun muda dalam "Habibie & Ainun 3" yang mengisahkan kisah Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie dan istrinya, Hasri Ainun Besari.
Maudy Ayunda juga aktif menulis, dia sudah menerbitkan buku "Dear Tomorrow" dan buku anak berjudul "Kina and Her Fluffy Bunny".