Baubau (ANTARA) - Kepala PT Pelni (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, Juni Samsuddin Sitorus, menyebutkan bahwa jumlah penumpang dari dan ke daerah itu terlihat banyak pada belakangan ini karena lima unit kapal yang beroperasi menjalani perawatan rutin tahunan atau docking.
"Adanya docking kapal yang hampir bersamaan itu otomatis kapal beroperasi berkurang, sehingga calon penumpang terfokus pada kapal yang beroperasi saja," ujarnya, di Baubau, Sabtu.
Untuk sementara ini, kata Sitorus, armada milik Pelni yang beroperasi ke pelabuhan Murhum Baubau dari 11 kapal menjadi 6 unit akibat masa perawatan tahunan yang wajib dilakukan perusahaan sebagai bagian dari wujud memberikan kenyamanan dan keselamatan dalam pelayaran.
"Sekarang tinggal dua masih proses perawatan yakni, KM Dobonsolo, dan Nggapulu, kalau KM Dorolonda masih menunggu. Sementara KM Tilongkabila dan Lambelu sudah selesai (perawatan, red)," ujarnya.
Kapal-kapal milik Pelni yang tengah menjalani docking tersebut diharapkan pada awal Maret 2022 sudah dapat beroperasi kembali melayani masyarakat di Nusantara.
Ia juga menyebutkan, dengan belum beroperasinya sejumlah armada itu membuat beberapa kapal menggantikan dalam melayani rute daerah yang dituju.
"Misalnya seperti kapal Tidar otomatis menggantikan kapal Nggapulu yang sedang melaksanakan docking, kemudian juga Sinabung untuk saat ini melayani rutenya yang hampir bersamaan ke arah Bitung (Sulut) padahal Sinabung juga sampai ke Biak (Papua), sehingga secara otomatis jumlah penumpang terasa banyak dengan jumlah kapal yang beroperasi berkurang," pungkas JS Sitorus.
"Adanya docking kapal yang hampir bersamaan itu otomatis kapal beroperasi berkurang, sehingga calon penumpang terfokus pada kapal yang beroperasi saja," ujarnya, di Baubau, Sabtu.
Untuk sementara ini, kata Sitorus, armada milik Pelni yang beroperasi ke pelabuhan Murhum Baubau dari 11 kapal menjadi 6 unit akibat masa perawatan tahunan yang wajib dilakukan perusahaan sebagai bagian dari wujud memberikan kenyamanan dan keselamatan dalam pelayaran.
"Sekarang tinggal dua masih proses perawatan yakni, KM Dobonsolo, dan Nggapulu, kalau KM Dorolonda masih menunggu. Sementara KM Tilongkabila dan Lambelu sudah selesai (perawatan, red)," ujarnya.
Kapal-kapal milik Pelni yang tengah menjalani docking tersebut diharapkan pada awal Maret 2022 sudah dapat beroperasi kembali melayani masyarakat di Nusantara.
Ia juga menyebutkan, dengan belum beroperasinya sejumlah armada itu membuat beberapa kapal menggantikan dalam melayani rute daerah yang dituju.
"Misalnya seperti kapal Tidar otomatis menggantikan kapal Nggapulu yang sedang melaksanakan docking, kemudian juga Sinabung untuk saat ini melayani rutenya yang hampir bersamaan ke arah Bitung (Sulut) padahal Sinabung juga sampai ke Biak (Papua), sehingga secara otomatis jumlah penumpang terasa banyak dengan jumlah kapal yang beroperasi berkurang," pungkas JS Sitorus.