Kendari (ANTARA) - Sebanyak Satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 102 personel Satuan Brimob Polda Sultra diberangkatkan ke Provinsi Papua dalam rangka bergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Amole.
Pemberangkatan personel Satuan Brimob Polda Sultra itu dilaksanakan dalam sebuah upacara yang dipimpin Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Irjen Pol Teguh Pristiwanto di Kendari, Rabu.
Kapolda Teguh Pristiwanto mengatakan tugas pokok yang dijalankan personel Brimob Polda Sultra di Papua adalah menjaga keamanan dan ketertiban khususnya di wilayah Obyek Vital Nasional yakni PT Freeport.
Kapolda juga berpesan agar para personel yang diberi amanah oleh negara harus menjalankan tugas dengan baik mampu menganalisa daerah atau wilayah tempat bertugas.
Serta menghindari tindakan atau pelanggaran yang merugikan, membahayakan diri sendiri dan kesatuan.
“Mereka juga harus menjaga kewaspadaan dan deteksi dini dari gangguan keamanan yang mungkin dilakukan oleh kelompok teroris bersenjata di Papua, “ ujar Kapolda Sultra.
Sementara itu, Komandan Satuan Brimob Polda Sultra, Kombes. Pol Adarma Sinaga mengatakan, personel Satuan Brimob Polda Sultra berada di bawah kendali operasi (BKO) Polda Papua itu akan bertugas selama 6 bulan.
Sebelum menjalankan tugas sebagai Satgas Amole, para personel Brimob Polda Sultra terlebih dulu akan mendapat pelatihan di Jakarta selama sebulan dan bergabung bersama Brimob dari tiga Polda yang ada di Indonesia, yakni Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Satuan Brimob Polda Banten dan Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Sebelum diberangkatkan ke Papua, para personel akan melakukan latihan bersama di Jakarta guna menyatukan persepsi dan pola tindak dalam menghadapi ancaman kelompok teroris bersenjata di Papua, “ kata Adarma Sinaga.
Pemberangkatan personel Satuan Brimob Polda Sultra itu dilaksanakan dalam sebuah upacara yang dipimpin Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Irjen Pol Teguh Pristiwanto di Kendari, Rabu.
Kapolda Teguh Pristiwanto mengatakan tugas pokok yang dijalankan personel Brimob Polda Sultra di Papua adalah menjaga keamanan dan ketertiban khususnya di wilayah Obyek Vital Nasional yakni PT Freeport.
Kapolda juga berpesan agar para personel yang diberi amanah oleh negara harus menjalankan tugas dengan baik mampu menganalisa daerah atau wilayah tempat bertugas.
Serta menghindari tindakan atau pelanggaran yang merugikan, membahayakan diri sendiri dan kesatuan.
“Mereka juga harus menjaga kewaspadaan dan deteksi dini dari gangguan keamanan yang mungkin dilakukan oleh kelompok teroris bersenjata di Papua, “ ujar Kapolda Sultra.
Sementara itu, Komandan Satuan Brimob Polda Sultra, Kombes. Pol Adarma Sinaga mengatakan, personel Satuan Brimob Polda Sultra berada di bawah kendali operasi (BKO) Polda Papua itu akan bertugas selama 6 bulan.
Sebelum menjalankan tugas sebagai Satgas Amole, para personel Brimob Polda Sultra terlebih dulu akan mendapat pelatihan di Jakarta selama sebulan dan bergabung bersama Brimob dari tiga Polda yang ada di Indonesia, yakni Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Satuan Brimob Polda Banten dan Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Sebelum diberangkatkan ke Papua, para personel akan melakukan latihan bersama di Jakarta guna menyatukan persepsi dan pola tindak dalam menghadapi ancaman kelompok teroris bersenjata di Papua, “ kata Adarma Sinaga.