Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir mengajak seluruh insan pendidikan di daerahnya bisa beradaptasi dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang kian hari semakin canggih.

"Melalui diskusi ini saya rasa sangat relevan untuk bisa menumbuhkan kesadaran guru maupun semua insan pendidikan, sebab sarana pembelajaran saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan zaman dulu," kata Wali Kota di sela-sela kegiatan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kendari dengan tema membangun profil pelajar Pancasila untuk mewujudkan Kota Kendari, Sabtu.

Dia menilai, semua pihak dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi, tanpa terkecuali dunia pendidikan yang saat ini banyak melakukan proses belajar mengajar secara daring akibat pandemi COVID-19.

Menurut dia pula, saat ini dunia pendidikan harus lebih responsif terhadap perkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi.

Dirinya meyakini bahwa ke depan bakal ada era baru yang akan menuntut semua lapisan masyarakat untuk bisa beradaptasi dan merespons situasi perkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi.

Kegiatan yang bertajuk Membangun Profil Pelajar Pancasila untuk mewujudkan Kota Kendari sebagai Kota Layak Huni berbasis ekologi, informasi dan teknologi ini digelar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Kendari.

Katanya, diskusi terkait Profil Pelajar Pancasila dapat mencegah terjadinya tawuran antar pelajar dan juga dapat menjauhkan dari praktik radikalisme.

"Untuk itu, saya harap ini juga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat kita tentang Profil Pelajar Pancasila," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Makmur mengatakan untuk mendukung profil pelajar siswa itu di tahun 2022, pihaknya menerapkan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi.

"Untuk tahun ini sebagai akhir kegiatan belajar mengajar di akhir tahun 2021-2022, kita lakukan ujian sekolah berbasis komputer, suka atau tidak suka kita sudah memasuki era 4.0," kata Makmur.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024