Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan program padat karya jalan dan jembatan pada 2022 menyerap 55.695 tenaga kerja.
"Terkait program padat karya kami laporkan, untuk program padat karya bidang jalan dan jembatan terdapat anggaran sebesar Rp4,5 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 55.695 orang," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.
Dalam paparannya, Hedy menyampaikan bahwa total anggaran untuk program padat karya tahun ini terdiri atas program padat karya swakelola, meliputi padat karya rutin jalan dengan alokasi dana Rp1,55 triliun, padat karya rutin jembatan Rp397,1 miliar, dan padat karya revitalisasi drainase Rp566,2 miliar.
Sedangkan, untuk tambahan program padat karya kontraktual dialokasikan anggaran sebesar Rp1,98 triliun.
"Khusus untuk program padat karya swakelola, kami sudah instruksikan kepada para kepala balai agar sejak awal berkoordinasi dengan Komisi V DPR RI mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaannya," kata Hedy.
Dirjen Bina Marga juga menambahkan bahwa alokasi program padat karya tahun ini masih didominasi oleh Sumatera dan Jawa-Bali, di mana menyesuaikan dengan ketersediaan konsentrasi tenaga kerja yang ada.
Adapun alokasi dana program padat karya tahun ini untuk Pulau Sumatera sebesar Rp1,17 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 21.315 orang.
Sedangkan, untuk alokasi dana program padat karya tahun ini bagi Pulau Jawa dan Bali sebesar Rp1,16 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 11.336 orang.
"Terkait program padat karya kami laporkan, untuk program padat karya bidang jalan dan jembatan terdapat anggaran sebesar Rp4,5 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 55.695 orang," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.
Dalam paparannya, Hedy menyampaikan bahwa total anggaran untuk program padat karya tahun ini terdiri atas program padat karya swakelola, meliputi padat karya rutin jalan dengan alokasi dana Rp1,55 triliun, padat karya rutin jembatan Rp397,1 miliar, dan padat karya revitalisasi drainase Rp566,2 miliar.
Sedangkan, untuk tambahan program padat karya kontraktual dialokasikan anggaran sebesar Rp1,98 triliun.
"Khusus untuk program padat karya swakelola, kami sudah instruksikan kepada para kepala balai agar sejak awal berkoordinasi dengan Komisi V DPR RI mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaannya," kata Hedy.
Dirjen Bina Marga juga menambahkan bahwa alokasi program padat karya tahun ini masih didominasi oleh Sumatera dan Jawa-Bali, di mana menyesuaikan dengan ketersediaan konsentrasi tenaga kerja yang ada.
Adapun alokasi dana program padat karya tahun ini untuk Pulau Sumatera sebesar Rp1,17 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 21.315 orang.
Sedangkan, untuk alokasi dana program padat karya tahun ini bagi Pulau Jawa dan Bali sebesar Rp1,16 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 11.336 orang.