Kendari (ANTARA) - Gempa tektonik bermagnitudo 4,9 mengguncang Kecamatan Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin melalui keterangan tertulis Humas BMKG Kendari, mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 4,9.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.01 LS, 122.07 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 58,2 km, Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan," katanya.
BMKG menyampaikan, informasi gempa bumi yang bermagnitudo 4,9 ini terjadi sekitar pukul 13.53 Wita pada kedalaman 10 km.
Meski begitu, hingga saat ini BMKG Kendari belum menerima adanya laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Selain itu, masyarakat juga diminta agar memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.*
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin melalui keterangan tertulis Humas BMKG Kendari, mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 4,9.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.01 LS, 122.07 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 58,2 km, Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan," katanya.
BMKG menyampaikan, informasi gempa bumi yang bermagnitudo 4,9 ini terjadi sekitar pukul 13.53 Wita pada kedalaman 10 km.
Meski begitu, hingga saat ini BMKG Kendari belum menerima adanya laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Selain itu, masyarakat juga diminta agar memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.*