Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyerahkan bantuan kepada warga yang mengalami korban material akibat adanya bentrokan atau pertikaian dua kelompok pemuda yang terjadi pada Kamis (16/12) lalu di kota itu.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota kendari, H Sulkarnain Kadir, didampingi Kepala BPBD Kendari, Paminudin, pada dua titik yakni di kantor Camat Kendari Barat dan kantor Camat Kendari, Senin.
"Bantuan ini merupakan bukti bahwa pemerintah kota akan selalu hadir dalam melayani masyarakat. Ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga yang tertimpa bencana baik itu bencana alam maupun bencana sosial," kata Wali kota.
Sulkarnain menyebutkan, bantuan yang diberikan itu berdasarkan tingkat kerugian yang dialami warga dan 100 persen diterima oleh masyarakat tanpa potongan.
"Sebab hal itu merupakan hak masyarakat Kendari yang diterima karena telah memberikan sumbangsih dalam pembangunan. Bahwa yang diperlukan masyarakat adalah pemerintah yang memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kendari, Paminuddin, menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pendataan mereka pada dua kecamatan tersebut terdapat kurang lebih 100 warga yang terkena dampak insiden yang terjadi pada Kamis (16/12).
"Yang paling banyak itu di wilayah Kecamatan Kendari Barat kurang lebih 90 orang dan selebihnya di Wilayah Kecamatan Kendari. Bantuan yang diberikan itu langsung dikirim ke rekening masing-masing," katanya.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota kendari, H Sulkarnain Kadir, didampingi Kepala BPBD Kendari, Paminudin, pada dua titik yakni di kantor Camat Kendari Barat dan kantor Camat Kendari, Senin.
"Bantuan ini merupakan bukti bahwa pemerintah kota akan selalu hadir dalam melayani masyarakat. Ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga yang tertimpa bencana baik itu bencana alam maupun bencana sosial," kata Wali kota.
Sulkarnain menyebutkan, bantuan yang diberikan itu berdasarkan tingkat kerugian yang dialami warga dan 100 persen diterima oleh masyarakat tanpa potongan.
"Sebab hal itu merupakan hak masyarakat Kendari yang diterima karena telah memberikan sumbangsih dalam pembangunan. Bahwa yang diperlukan masyarakat adalah pemerintah yang memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kendari, Paminuddin, menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pendataan mereka pada dua kecamatan tersebut terdapat kurang lebih 100 warga yang terkena dampak insiden yang terjadi pada Kamis (16/12).
"Yang paling banyak itu di wilayah Kecamatan Kendari Barat kurang lebih 90 orang dan selebihnya di Wilayah Kecamatan Kendari. Bantuan yang diberikan itu langsung dikirim ke rekening masing-masing," katanya.