Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan rekrutmen ribuan guru tetap non-PNS se -ultra guna mengatasi masalah kekurangan guru hingga daerah pelosok, baik untuk SMA, SMK, maupun Sekolah Luar Biasa (SLB).

"Selain kita mengatasi kekurangan guru, Pemprov Sultra juga tengah mengatasi persoalan penyebaran tenaga guru melalui program inovatif melalu program 'Proper Perau Gadik' yaitu sebuah sistem aplikasi penataan dan pemerataan guru," kata Kadis Dikbud Sultra Asrun Lio di Kendari, Selasa.

Saat ini, Pemprov Sultra terus memberikan perhatian kepada para guru, sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang bermuara pada peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Melalui dua momentum penting hari pendidikan, yakni Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Pemprov Sultra melakukan rekrutmen, baik sebagai guru tetap maupun non-PNS guna mengatasi masalah kekurangan guru di daerah.

Ia mengatakan proses pemindahan atau mutasi guru dan tenaga pendidik tidak lagi dilakukan secara manual, melainkan oleh sistem dengan dasar pertimbangan tertentu, seperti kedekatan tempat tinggal guru dengan tempat mengajar.

Upaya selanjutnya, yakni melakukan peningkatan kapasitas guru melalui program Teacher Learning Center (TLC) atau pusat belajar guru, termasuk pembenahan sarana prasarana pendidikan secara bertahap, serta pemberian tambahan insentif guru honorer tingkat SMA, SMK, maupun SLB.
  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD saat memberi sambutan pada peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-76 PGRI Tahun 2021, yang berpusat di Kabupaten Muna. (Foto ANTARA/HO-Dikbud) Pada peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-76 PGRI yang berpusat di Kabupaten Muna, Asrun Lio menyampaikan betapa penting dan utamanya tugas seorang guru dalam mencetak generasi-generasi andal penerus bangsa di masa depan.

Oleh karena itu, Dikbud Sultra akan terus berupaya memberikan perhatian kepada guru SMA, SMK, maupun SLB yang ada di "Bumi Anoa" ini.

Lulusan S3 The Australian National University Canberra ini mengatakan tema Hari Guru Nasional dan HUT Ke-76 PGRI "Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” memberikan makna untuk terus menjaga dan meningkatkan solidaritas serta kesetiakawanan anggota PGRI termasuk di Sultra.

Ia menuturkan bahwa guru maupun PGRI profesi dan organisasi profesi guru yang harus terus meningkatkan profesionalismenya, berkreativitas, bisa melahirkan inovasi, memiliki kepedulian serta dedikasi sebagai pendidik dalam mencetak SDM andal.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2025