Makassar (ANTARA) - Dua ruangan asrama Sekolah Islam Terpadu SMPIT dan SMAIT Nurul Fikri di dalam Komplek Kampus STIE Amkop Makassar, Sulawesi Selatan, ludes terbakar, Senin.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun para siswa kehilangan tempat bernaung serta barang-barang milik mereka juga hangus terbakar.
"Lantai dua yang terbakar, itu asrama siswa di lantai atas. Kalau yang di bawah sekolah. Kita belum tahu berapa kerugian, tapi hampir seluruh pakaian siswa habis terbakar, " papar Humas Sekolah Nurul Fikri, Muhammad Haedir di Makassar, Senin.
Penyebab kebakaran,diduga adanya arus pendek atau korsleting listrik pada lantai atas, karena listrik tiba-tiba padam di semua ruangan. Kemudian muncul percikan api hingga membesar lalu secara perlahan membakar dua ruangan tersebut.
"Dugaannya korsleting. Itu ruangan santri untuk SMPTI di atas yang terbakar. Kita sudah siapkan APAR tapi isinya sudah hampir habis. Kami sempat pakai air tadi, tapi apinya malah membesar," ujar dia.
Mengenai dengan siswa saat kejadian apakah sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar, kata dia, ada beberapa santri keluar ruangan di lantai dasar begitupun gurunya, karena proses belajar mengajar baru 30 persen.
Beruntung tim Pemadam Kebakaran cepat tiba di lokasi kejadian menjinakkan api agar tidak meluas ke ruangan dan rumah lain di sekitarnya sekolah tersebut.
Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api di sekolah Islam Terpadu, Nurul Fikri yang berada dalam Komplek Kampus STIE Amkop Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/11/2021). ANTARA/Darwin Fatir
Menanggapi kejadian kebakaran di musim hujan, Kepala Dinas Pemadam Kota Makassar, Hasanuddin kembali mengimbau sekaligus mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dan selalu memperhatikan jaringan kelistrikan rumahnya.
Sebab, berdasarkan data, mayoritas kasus kejadian kebakaran didominasi arus pendek atau korselting baik pada instalasi bangunan maupun rumah warga yang sudah tua, tidak diremajakan.
"Rata-rata kasusnya arus pendek dan human error. Kami selalu mengimbau dan mengingatkan masyarakat agar memperhatikan listriknya, bila sudah tua segera diganti, untuk antisipasi kejadian, apalagi ini sudah musim hujan," ucapnya mengingatkan.
Sebelumnya, Damkar Makassar, Sulawesi Selatan, melansir sepanjang Januari hingga November 2021, tercatat kasus kebakaran 121 kasus dengan jumlah rumah terbakar sebanyak 253 unit.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun para siswa kehilangan tempat bernaung serta barang-barang milik mereka juga hangus terbakar.
"Lantai dua yang terbakar, itu asrama siswa di lantai atas. Kalau yang di bawah sekolah. Kita belum tahu berapa kerugian, tapi hampir seluruh pakaian siswa habis terbakar, " papar Humas Sekolah Nurul Fikri, Muhammad Haedir di Makassar, Senin.
Penyebab kebakaran,diduga adanya arus pendek atau korsleting listrik pada lantai atas, karena listrik tiba-tiba padam di semua ruangan. Kemudian muncul percikan api hingga membesar lalu secara perlahan membakar dua ruangan tersebut.
"Dugaannya korsleting. Itu ruangan santri untuk SMPTI di atas yang terbakar. Kita sudah siapkan APAR tapi isinya sudah hampir habis. Kami sempat pakai air tadi, tapi apinya malah membesar," ujar dia.
Mengenai dengan siswa saat kejadian apakah sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar, kata dia, ada beberapa santri keluar ruangan di lantai dasar begitupun gurunya, karena proses belajar mengajar baru 30 persen.
Beruntung tim Pemadam Kebakaran cepat tiba di lokasi kejadian menjinakkan api agar tidak meluas ke ruangan dan rumah lain di sekitarnya sekolah tersebut.
Menanggapi kejadian kebakaran di musim hujan, Kepala Dinas Pemadam Kota Makassar, Hasanuddin kembali mengimbau sekaligus mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dan selalu memperhatikan jaringan kelistrikan rumahnya.
Sebab, berdasarkan data, mayoritas kasus kejadian kebakaran didominasi arus pendek atau korselting baik pada instalasi bangunan maupun rumah warga yang sudah tua, tidak diremajakan.
"Rata-rata kasusnya arus pendek dan human error. Kami selalu mengimbau dan mengingatkan masyarakat agar memperhatikan listriknya, bila sudah tua segera diganti, untuk antisipasi kejadian, apalagi ini sudah musim hujan," ucapnya mengingatkan.
Sebelumnya, Damkar Makassar, Sulawesi Selatan, melansir sepanjang Januari hingga November 2021, tercatat kasus kebakaran 121 kasus dengan jumlah rumah terbakar sebanyak 253 unit.