Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Sirkuit Mandalika yang baru saja diresmikan Jumat ini, dapat melahirkan titik-titik baru pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Saya kira ini sebuah perhelatan besar yang setiap tahun terus akan diadakan di Sirkuit Mandalika, dan itu dipastikan akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTB," kata Presiden Jokowi dalam peresmian sirkuit yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, NTB, sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden, diterima di Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi meyakini ajang olah raga berskala internasional seperti World Superbike yang akan digelar tahun ini dan MotoGP pada Maret 2022 akan memberi dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Ya ini kan dicoba dulu lah World Superbike dicoba, nanti MotoGP dilaksanakan, kita evaluasi, baru kita akan ke arah mana akan kelihatan nanti," ujar Presiden Jokowi.
Sirkuit Mandalika berada di KEK yang dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Persero atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). ITDC merupakan bagian dari InJourney, yaitu sebuah induk usaha (holding) BUMN pariwisata.
Saat meresmikan Sirkuit Mandalika, Presiden Jokowi juga meresmikan jalan bypass yang menghubungkan Bandara Internasional Lombok (BIL) dengan KEK Mandalika sepanjang 17,3 kilometer Dengan hadirnya jalan bypass waktu tempuh BIL hingga Mandalika hanya 15 menit.
"Alhamdulillah kita patut bersyukur bahwa pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok sampai ke Mandalika dengan panjang 17,3 kilometer telah selesai dibangun dan siap untuk digunakan,” kata Presiden Jokowi.
Sebelum meresmikan Sirkuit Mandalika, Presiden Jokowi sempat menjajal langsung sirkuit tersebut dengan mengendarai motor pribadinya. Kondisi sirkuit yang sempat diguyur hujan membuat Presiden menjajalnya dengan lebih hati-hati, terutama mengingat kondisi sirkuit juga yang memiliki banyak tikungan tajam.
Turut hadir dalam peresmian Sirkuit Mandalika antara lain Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Direktur Utama ITDC Abdulbar Mansoer.