Kendari (ANTARA) - Sebanyak 700 pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapatkan bantuan paket atau kuota internet gratis dari pemerintah kota itu.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir pada dialog pendidikan dan penyerahan bantuan kuota internet bersama Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbudristek beserta rombongan yang bertandang ke Rumah Jabatan Wali Kota Kendari, Selasa.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemdikbudristek) yang telah hadir dalam kegiatan tersebut.
“Kita bersyukur dengan adanya kunjungan ini, karena kita bisa mendapatkan informasi dari kementerian RI terkait penjelasan-penjelasan dari pemerintah pusat,” katanya.
Selain itu, katanya, bisa menambahkan kondisi di daerah yang tidak bisa ditangani secara lokal, juga meminta bantuan dari pemerintah pusat, seperti kendala teknologi dalam proses pembelajaran selama pandemi COVID-19.
Ia mengingatkan pelajar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Semua elemen masyarakat harus terlibat dan berkontribusi terhadap upaya memutus penyebaran COVID ini, termasuk para pelajar," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari Makmur menjelaskan sekitar 700 pelajar mendapatkan bantuan tersebut. Mereka terdiri atas 500 pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 200 pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Bantuan paket internet ini bersumber dari APBD, per orang mendapatkan paket internet 35 GB,” katanya.
Ia menyebutkan bantuan tersebut digunakan selama tiga bulan ke depan. Pelajar yang mendapat bantuan, mereka yang sama sekali belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat maupun yang mengalami kendala saat pembelajaran daring di masa pandemi.
Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemdikbudristek Jumeri mengatakan bantuan itu diberikan agar generasi muda tidak putus asa dan tetap melanjutkan pendidikan di tengah-tengah kendala ekonomi, apalagi status virus yang masih mewabah ini.
“Ini adalah kerja sama yang baik, agar anak-anak kita tetap belajar dalam kondisi apa pun. Ini adalah contoh baik agar masa-masa sulit, terutama kendala ekonomi dapat ditangani dengan baik,” katanya.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir pada dialog pendidikan dan penyerahan bantuan kuota internet bersama Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbudristek beserta rombongan yang bertandang ke Rumah Jabatan Wali Kota Kendari, Selasa.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemdikbudristek) yang telah hadir dalam kegiatan tersebut.
“Kita bersyukur dengan adanya kunjungan ini, karena kita bisa mendapatkan informasi dari kementerian RI terkait penjelasan-penjelasan dari pemerintah pusat,” katanya.
Selain itu, katanya, bisa menambahkan kondisi di daerah yang tidak bisa ditangani secara lokal, juga meminta bantuan dari pemerintah pusat, seperti kendala teknologi dalam proses pembelajaran selama pandemi COVID-19.
Ia mengingatkan pelajar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Semua elemen masyarakat harus terlibat dan berkontribusi terhadap upaya memutus penyebaran COVID ini, termasuk para pelajar," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari Makmur menjelaskan sekitar 700 pelajar mendapatkan bantuan tersebut. Mereka terdiri atas 500 pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 200 pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Bantuan paket internet ini bersumber dari APBD, per orang mendapatkan paket internet 35 GB,” katanya.
Ia menyebutkan bantuan tersebut digunakan selama tiga bulan ke depan. Pelajar yang mendapat bantuan, mereka yang sama sekali belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat maupun yang mengalami kendala saat pembelajaran daring di masa pandemi.
Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemdikbudristek Jumeri mengatakan bantuan itu diberikan agar generasi muda tidak putus asa dan tetap melanjutkan pendidikan di tengah-tengah kendala ekonomi, apalagi status virus yang masih mewabah ini.
“Ini adalah kerja sama yang baik, agar anak-anak kita tetap belajar dalam kondisi apa pun. Ini adalah contoh baik agar masa-masa sulit, terutama kendala ekonomi dapat ditangani dengan baik,” katanya.