Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi bersama Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan melakukan penanaman 1.000 pohon di kawasan kolam retensi, jalan Boulevard, Kota Kendari guna memitigasi terjadinya bencana saat musim penghujan.
Gubernur Ali Mazi di Kendari, Senin mengatakan penanaman pohon dilakukan di kawasan areal kolam retensi untuk mendukung fungsi kolam tersebut dalam memitigasi bencana khususnya banjir yang kerap terjadi jika musim hujan dengan intensitas tinggi.
"Melalui penanaman pohon di areal kolam retensi Sungai Wanggu di Boulevard dapat dimaksimalkan fungsi-fungsi kolam retensi baik dalam mendukung upaya mitigasi bencana maupun untuk fungsi lain," kata Gubernur.
Gubernur Sulawesi Tenggara bersama Sekretaris Utama BNPB, Bupati Konawe Utara, Bupati Kolaka, Sekretaris daerah Sultra, jajaran forkopimda melakukan penanaman 1.000 pohon secara simbolis di kawasan kolam retensi, Kendari.
Gubernur menuturkan, keberadaan kolam retensi di Jalan Boulevard berfungsi untuk mencegah banjir dan kerusakan lingkungan, menjaga kualitas pasokan air tanah, meningkatkan kemampuan resapan air dan salah satu objek wisata atau tempat rekreasi di kota Kendari.
"Dengan melihat kondisi areal di sekitar kolam retensi yang masih terlihat cukup gundul karena kekurangan pepohonan, maka sebagai bentuk perhatian pemerintah provinsi dalam mendukung keberadaan kolam retensi dilaksanakan kegiatan penanaman pohon," ujar Gubernur Ali Mazi.
Gubernur Sultra-BNPB tanam 1.000 pohon mitigasi bencana di Kendari, Senin (1/11/2021) (ANTARA/Harianto)
Sekretaris Utama (Sestama) BNPB Lilik Kurniawan mengatakan di Indonesia termasuk Sulawesi Tenggara sering mengalami bencana besar yaitu hidrometeorologi terkait dengan iklim dan cuaca dapat berup, banjir banjir bandang, tanah longsor dan sebagainya.
"Penanggulangan bencana saat ini bukan lagi bersifat responsif, yaitu menunggu bencana terjadi lalu kemudian melakukan upaya-upaya penanggulangan bencana, tetapi menjadi preventif yang kita kenal dengan pengurangan risiko bencana," kata dia.
Menurut dia, aksi menanam pohon di kawasan areal kolam retensi Kendari merupakan bagian dari suatu kampanye besar dalam memitigasi terjadinya bencana.
"Ini kita harapkan agar bagaimana nanti di kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Tenggara juga melakukan hal yang sama. Menanam pohon ini adalah bagian dari investasi," dimikian Lilik.
Gubernur Ali Mazi di Kendari, Senin mengatakan penanaman pohon dilakukan di kawasan areal kolam retensi untuk mendukung fungsi kolam tersebut dalam memitigasi bencana khususnya banjir yang kerap terjadi jika musim hujan dengan intensitas tinggi.
"Melalui penanaman pohon di areal kolam retensi Sungai Wanggu di Boulevard dapat dimaksimalkan fungsi-fungsi kolam retensi baik dalam mendukung upaya mitigasi bencana maupun untuk fungsi lain," kata Gubernur.
Gubernur Sulawesi Tenggara bersama Sekretaris Utama BNPB, Bupati Konawe Utara, Bupati Kolaka, Sekretaris daerah Sultra, jajaran forkopimda melakukan penanaman 1.000 pohon secara simbolis di kawasan kolam retensi, Kendari.
Gubernur menuturkan, keberadaan kolam retensi di Jalan Boulevard berfungsi untuk mencegah banjir dan kerusakan lingkungan, menjaga kualitas pasokan air tanah, meningkatkan kemampuan resapan air dan salah satu objek wisata atau tempat rekreasi di kota Kendari.
"Dengan melihat kondisi areal di sekitar kolam retensi yang masih terlihat cukup gundul karena kekurangan pepohonan, maka sebagai bentuk perhatian pemerintah provinsi dalam mendukung keberadaan kolam retensi dilaksanakan kegiatan penanaman pohon," ujar Gubernur Ali Mazi.
Sekretaris Utama (Sestama) BNPB Lilik Kurniawan mengatakan di Indonesia termasuk Sulawesi Tenggara sering mengalami bencana besar yaitu hidrometeorologi terkait dengan iklim dan cuaca dapat berup, banjir banjir bandang, tanah longsor dan sebagainya.
"Penanggulangan bencana saat ini bukan lagi bersifat responsif, yaitu menunggu bencana terjadi lalu kemudian melakukan upaya-upaya penanggulangan bencana, tetapi menjadi preventif yang kita kenal dengan pengurangan risiko bencana," kata dia.
Menurut dia, aksi menanam pohon di kawasan areal kolam retensi Kendari merupakan bagian dari suatu kampanye besar dalam memitigasi terjadinya bencana.
"Ini kita harapkan agar bagaimana nanti di kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Tenggara juga melakukan hal yang sama. Menanam pohon ini adalah bagian dari investasi," dimikian Lilik.