Buton Selatan (ANTARA) - Penggunaan pasar rakyat di Biwinapada Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, yang dibangun dari bantuan dana Tugas Pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan akan mulai difungsikan pada hari ini (Selasa/26/10).
"Jadi sudah kita resmikan Februari 2021 lalu, hanya karena akses jalannya yang belum selesai sehingga belum digunakan, dan sekarang alhamdullilah akses jalannya sudah selesai sehingga sudah bisa ditempati. Dan akhir pekan kemarin (Sabtu/23/10) juga kita sudah istilahnya melakukan syukuran bersama perangkat adat," kata Kepala Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Buton Selatan, La Hardin, di Buton Selatan, Selasa.
Ia mengatakan, pasar yang didirikan dilahan seluas 3 hektare yang juga tidak jauh dengan perbatasan antara Kecamatan Siompu dan Siompu Barat itu dibangun pada 2018 dan rampung dikerjakan 2019 dengan anggaran sebesar Rp6 miliar.
"Lokasi pasar ini bisa dikatakan berada dipusat keramaian atau pusat kota karena disitu juga kantor kecamatan," katanya.
Kata Hardin, pemanfaatan pasar lebih refsentatif yang terdiri sebanyak 42 kios dan 84 unit lost itu akan diisi oleh pedagang yang sebelumnya menempati pasar lama di Lapara.
Setelah pasar baru tersebut digunakan, menurut dia, maka pasar sebelumnya yang ada tersebut tidak akan difungsikan lagi atau akan digunakan untuk fasilitas lain ke depan.
Selain pasar di Kecamatan Siompu itu, kata dia, pembangunan pasar Burangasi di Kecamatan Lapandewa juga sementara dikerjakan, dimana saat ini progres pembangunannya telah mencapai sekitar 85 persen.
"(pasar) itu juga bantuan dari pemerintah pusat dari dana Tugas Pembantuan (TP). Anggarannya sebesar Rp6 miliar dengan desain prototipe," katanya.
Menurut dia, pembangunan pasar rakyat sangat penting karena mempunyai peran dan fungsi yang dapat sebagai penggerak perekonomian juga merupakan wahana interaksi sosial dan budaya masyarakat.
Kabupaten Buton Selatan yang mekar dari induknya yakni Kabupaten Buton sekitar pertangahan 2014 lalu terus melakukan pembangunan baik sarana prasarana infrastruktur, sumber daya manusia maupun disemua sektor dibawah kepemimpinan Bupati La Ode Arusani.
"Jadi sudah kita resmikan Februari 2021 lalu, hanya karena akses jalannya yang belum selesai sehingga belum digunakan, dan sekarang alhamdullilah akses jalannya sudah selesai sehingga sudah bisa ditempati. Dan akhir pekan kemarin (Sabtu/23/10) juga kita sudah istilahnya melakukan syukuran bersama perangkat adat," kata Kepala Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Buton Selatan, La Hardin, di Buton Selatan, Selasa.
Ia mengatakan, pasar yang didirikan dilahan seluas 3 hektare yang juga tidak jauh dengan perbatasan antara Kecamatan Siompu dan Siompu Barat itu dibangun pada 2018 dan rampung dikerjakan 2019 dengan anggaran sebesar Rp6 miliar.
"Lokasi pasar ini bisa dikatakan berada dipusat keramaian atau pusat kota karena disitu juga kantor kecamatan," katanya.
Kata Hardin, pemanfaatan pasar lebih refsentatif yang terdiri sebanyak 42 kios dan 84 unit lost itu akan diisi oleh pedagang yang sebelumnya menempati pasar lama di Lapara.
Setelah pasar baru tersebut digunakan, menurut dia, maka pasar sebelumnya yang ada tersebut tidak akan difungsikan lagi atau akan digunakan untuk fasilitas lain ke depan.
Selain pasar di Kecamatan Siompu itu, kata dia, pembangunan pasar Burangasi di Kecamatan Lapandewa juga sementara dikerjakan, dimana saat ini progres pembangunannya telah mencapai sekitar 85 persen.
"(pasar) itu juga bantuan dari pemerintah pusat dari dana Tugas Pembantuan (TP). Anggarannya sebesar Rp6 miliar dengan desain prototipe," katanya.
Menurut dia, pembangunan pasar rakyat sangat penting karena mempunyai peran dan fungsi yang dapat sebagai penggerak perekonomian juga merupakan wahana interaksi sosial dan budaya masyarakat.
Kabupaten Buton Selatan yang mekar dari induknya yakni Kabupaten Buton sekitar pertangahan 2014 lalu terus melakukan pembangunan baik sarana prasarana infrastruktur, sumber daya manusia maupun disemua sektor dibawah kepemimpinan Bupati La Ode Arusani.