Papua (ANTARA) - Medali emas sepak takraw beregu putra PON XX Papua menjadi milik tim Gorontalo setelah menumbangkan perlawanan Jawa Tengah dengan dua set langsung pada laga final yang berlangsung di GOR Trikora Universitas Cendrawasih, Jayapura, Minggu malam.
Abdul Halim (tekong), Hendra Pago (smes) dan Jelki Ladada (smes) tampil solid untuk membawa Gorontalo memenangi set pertama dengan skor 21-13.
Jateng yang menurunkan Yudi Purnomo (tekong), Mandeg Suharno (smes), Rohman Hidayat (smes), dan pemain cadangan Victoria Eka Prasetya berupaya bangkit pada set kedua saat membuka skor perdananya melalui blokade bola di depan net lawan.
Jateng yang bermain lebih tenang mampu menambah skor melalui smes dan blok dari Mandeg Suharno. Namun, atraksi sepakan keras Jelki mengantar Gorontalo menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Duel yang cukup panjang terhenti saat tangan pemain tekong kiri Gorontalo Hendra Pago menyentuh bola. Servis dan smes dari Yudi Purnomo di posisi tekong membuat Jateng kian meninggalkan Gorontalo dalam perolehan skor menjadi 10-6.
Tertinggal empat angka, pelatih Gorontalo meminta rehat untuk mengambil nafas dan mengatur ketenganan. Saat kembali ke permainan, Abdul Halim menyumbangkan tiga angka beruntun melalui servis.
Dalam posisi tak aman karena selisih poin yang terus dipangkas Gorontalo, Jateng meminta time out saat skor 16-18.
Gorontalo sepertinya tidak menginginkan permainan berlanjut di set ketiga hingga akhirnya memeragakan penampilan ngotot yang berbuah skor 20-20 lewat kaki Jelki Ladada. Kemudian bola keluar membuat Gorontalo membalikkan keadaan menjadi 21-20.
Kesalahan koordinasi Mandeg Suharno dan Victoria Eka Prasetya berbuah keuntungan bagi Gorontalo yang menorehkan gol kemenangan dengan skor 23-21.
Abdul Halim (tekong), Hendra Pago (smes) dan Jelki Ladada (smes) tampil solid untuk membawa Gorontalo memenangi set pertama dengan skor 21-13.
Jateng yang menurunkan Yudi Purnomo (tekong), Mandeg Suharno (smes), Rohman Hidayat (smes), dan pemain cadangan Victoria Eka Prasetya berupaya bangkit pada set kedua saat membuka skor perdananya melalui blokade bola di depan net lawan.
Jateng yang bermain lebih tenang mampu menambah skor melalui smes dan blok dari Mandeg Suharno. Namun, atraksi sepakan keras Jelki mengantar Gorontalo menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Duel yang cukup panjang terhenti saat tangan pemain tekong kiri Gorontalo Hendra Pago menyentuh bola. Servis dan smes dari Yudi Purnomo di posisi tekong membuat Jateng kian meninggalkan Gorontalo dalam perolehan skor menjadi 10-6.
Tertinggal empat angka, pelatih Gorontalo meminta rehat untuk mengambil nafas dan mengatur ketenganan. Saat kembali ke permainan, Abdul Halim menyumbangkan tiga angka beruntun melalui servis.
Dalam posisi tak aman karena selisih poin yang terus dipangkas Gorontalo, Jateng meminta time out saat skor 16-18.
Gorontalo sepertinya tidak menginginkan permainan berlanjut di set ketiga hingga akhirnya memeragakan penampilan ngotot yang berbuah skor 20-20 lewat kaki Jelki Ladada. Kemudian bola keluar membuat Gorontalo membalikkan keadaan menjadi 21-20.
Kesalahan koordinasi Mandeg Suharno dan Victoria Eka Prasetya berbuah keuntungan bagi Gorontalo yang menorehkan gol kemenangan dengan skor 23-21.