Buton Selatan (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, menyebutkan bahwa kondisi cuaca sangat mempengaruhi hasil tangkapan ikan nelayan sehingga menyebabkan jumlah tangkapan tidak diperoleh signifikan.

"Saya kira cuaca sekarang ini sangat susah untuk bisa kita tebak, nelayan-nelayan kita yang ada di Buton Selatan bila cuaca tidak bersahabat sangat mempengaruhi jumlah hasil tangkapannya. Tapi nelayan kita ini punya semangat yang tinggi," ujar Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Buton Selatan, Subhan, di Buton Selatan, Kamis.

Ia menyebutkan, produksi hasil tangkapan nelayan daerah itu pada semester pertama tahun ini telah tercapai sekitar 16 ribu ton atau 50 persen dari target pihaknya sebesar 33 ribu ton.

"Ini kan sebanyak 16 ribu baru semester pertama, dan data ini masih tetap masuk dan kami akan tetap olah terus karena masih ada semester kedua. Tapi secara validasi atau keabsahan itu nanti kita semua dinas kelautan dan perikanan se-Indonesia untuk validasi kemungkinan semester keduanya yang biasanya sekitar Februari nanti," katanya.

Memang, kata dia, target produksi tangkapan setiap tahun ada peningkatan, seperti pada 2020 target sebanyak 32 ribu ton tercapai maksimal. Hal itu juga relevan dengan jumlah bantuan armada kapal yang diberikan kepada kelompok-kelompok nelayan yang ada daerah itu.

Mengenai pemasaran hasil tangkapan nelayan, kata dia, selain ada yang dibawa ke daerah tetangga yakni ke Kota Baubau dan Pasarwajo Kabupaten Buton, pemasarannya juga sudah ada yang masuk hingga ke Surabaya dan Jakarta.

Kondisi tersebut, menurut dia karena kapasitas tempat penyimpanan yakni cold storage dan ABF yang dimiliki belum dapat menampung jumlah tangkapan ikan yang cukup besar.

"Terus terang saja hasil tangkapan kita ini masuk di cold storage yang kapasitasnya kurang lebih 30 ton, dan ABF hanya 5 ton, sehingga untuk hasil-hasil tangkapannya kita ini larinya ada yang ke Baubau dan Pasarwajo," kata Subhan, didampingi Kepala Bidang Perikanan Tangkap La Ode Jumardi.

Kabupaten Buton Selatan pada 2022 berencana membangun pangkalan pendaratan ikan (PPI) di Kelurahan Masiri Kecamatan Batauga dan Katilombu Kecamatan Sampolawa. Hal itu juga untuk menggenjot pendapatan daerah khususnya dari sektor perikanan.

Upaya pembangunan PPI tersebut karena tidak sedikit ikan hasil tangkapan nelayan terpaksa dibawa ke daerah lain padahal itu merupakan potensi bagi daerah untuk meningkatkan pendapatan.     

"Retribusi adalah salah satu pendapatan daerah yang tentunya ditarik berdasarkan aturannya, makanya tidak sembarang juga menarik retribusi kalau belum ada legalitasnya, oleh karena itu kalau sudah ada PPI kita sudah menarik retribusi sesuai aturannya," kata Kepala DKP Buton Selatan, Isur Hanafsan belum lama ini.

Kata dia, Bupati Buton Selatan La Ode Arusani mendorong pembangunan itu sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah khususnya juga pada sektor perikanan dengan tujuan pengembangan percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.   
 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024