Kendari (ANTARA) - Aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada sejumlah kantor dinas maupun badan seusai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Kolaka Timur (Koltim) "AMN" pada Selasa (21/9) malam, tetap berjalan normal.
Kadis Kominfo Koltim, Nyoman Abdi, yang coba dihubungi ANTARA, Rabu, belum ada jawaban. Namun, informasi dari beberapa staf ASN menyebutkan bahwa aktivitas pegawai tetap seperti hari biasanya.
"Sebagai ASN kita tetap bekerja seperti hari kemarin, walaupun baru tadi pagi ini, mendengar informasi terkait OTT bupati kami," ujar salah seorang ASN yang bekerja di Dinas Perkebunan dan Hortikultra Koltim yang namanya tidak mau disebut.
Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur ditangkap KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) di Kolaka Timur Selasa (21/9) malam sekitar pukul 21.00 WITA, dan saat ini, Rabu pagi hingga menjelang siang masih dalam pemeriksaan penyidik KPK di gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sultra, bersama lima orang lainnya.
Baca juga: Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur baru menjabat 3 bulan terkena OTT KPK
Kabid Kasubbid Penmas Humas Polda Sultra Kompol Dolfi Kumaseh mengatakan kelima orang lainnya yang diperiksa merupakan staf.
"Yang jelas (yang diperiksa) keseluruhan enam orang, bupati sama lima stafnya," ucap dia.
Sementara terkait kasus apa yang diperiksa maupun barang bukti yang diamankan, kata Dolfi, itu menjadi wewenang KPK untuk menjelaskan.
Dolfi menuturkan usai pemeriksaan Bupati Kolaka Timur Andi Mery Nur bakal diterbangkan ke Jakarta pada siang ini. "Hari ini diperiksa dan rencananya akan di bawa ke Jakarta," ujar dia.
Hingga berita ini diturunkan pada pukul 11.20 WITA, Bupati Kolaka Timur bersama lima orang lainnya tengah diperiksa KPK di salah satu ruangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sultra.
Baca juga: Bupati Kolaka Timur Sultra diperiksa KPK bersama lima orang stafnya
Baca juga: KPK berterima kasih dukungan masyarakat terkait OTT di Kolaka Timur Sultra
Kadis Kominfo Koltim, Nyoman Abdi, yang coba dihubungi ANTARA, Rabu, belum ada jawaban. Namun, informasi dari beberapa staf ASN menyebutkan bahwa aktivitas pegawai tetap seperti hari biasanya.
"Sebagai ASN kita tetap bekerja seperti hari kemarin, walaupun baru tadi pagi ini, mendengar informasi terkait OTT bupati kami," ujar salah seorang ASN yang bekerja di Dinas Perkebunan dan Hortikultra Koltim yang namanya tidak mau disebut.
Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur ditangkap KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) di Kolaka Timur Selasa (21/9) malam sekitar pukul 21.00 WITA, dan saat ini, Rabu pagi hingga menjelang siang masih dalam pemeriksaan penyidik KPK di gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sultra, bersama lima orang lainnya.
Baca juga: Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur baru menjabat 3 bulan terkena OTT KPK
Kabid Kasubbid Penmas Humas Polda Sultra Kompol Dolfi Kumaseh mengatakan kelima orang lainnya yang diperiksa merupakan staf.
"Yang jelas (yang diperiksa) keseluruhan enam orang, bupati sama lima stafnya," ucap dia.
Sementara terkait kasus apa yang diperiksa maupun barang bukti yang diamankan, kata Dolfi, itu menjadi wewenang KPK untuk menjelaskan.
Dolfi menuturkan usai pemeriksaan Bupati Kolaka Timur Andi Mery Nur bakal diterbangkan ke Jakarta pada siang ini. "Hari ini diperiksa dan rencananya akan di bawa ke Jakarta," ujar dia.
Hingga berita ini diturunkan pada pukul 11.20 WITA, Bupati Kolaka Timur bersama lima orang lainnya tengah diperiksa KPK di salah satu ruangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sultra.
Baca juga: Bupati Kolaka Timur Sultra diperiksa KPK bersama lima orang stafnya
Baca juga: KPK berterima kasih dukungan masyarakat terkait OTT di Kolaka Timur Sultra