Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman memastikan bakal ada sanksi bagi peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang melanggar aturan, termasuk terkait protokol kesehatan (prokes).

Marciano menegaskan tak ada toleransi bagi siapa saja yang melanggar aturan yang berlaku pada penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Tanah Air tersebut.

"Saya menekankan kepada semua peserta patuhi prokes. Kalau melanggar sanksi seperti di Olimpiade Tokyo yang mengembalikan atlet ke negaranya juga bisa dilakukan," kata Marciano Norman dalam acara bertajuk "Persiapan Penerapan Prokes Covid-19 PON XX Papua, Bercermin dari Olimpiade Tokyo", yang bergulir secara virtual, Rabu.

Marciano memberikan perhatian penuh kepada penerapan prokes karena disebut sebagai salah satu faktor penting dalam menyuksesan PON Papua. Untuk itu, Marciano meminta semua kontingen untuk mematuhi semua aturan yang diterapkan di tengah pandemi COVID-19.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan PON Papua harus berkaca pada Olimpiade Tokyo 2020 yang sukses bergulir meski adanya pandemi virus corona.

Menurutnya, kunci sukses dari pesta olahraga terbesar di dunia tersebut adalah penerapan prokes ketat. Meski ribuan peserta hadir, kasus COVID-19 yang terpapar hanya 30 orang.

Potensi pemaparan COVID-19 di PON Papua, kata Heri Akhmadi, juga akan ada. Namun tergantung dari penanganannya. "Intinya sekali pun ada kasus, tetapi harus cepat diatasi," katanya.

"Pendisiplinan yang efektif adalah sanksi. Bagi kontingen yang melanggar ada pemulangan dan diskualifikasi. Kalau tidak begitu, nanti cenderung pelanggaran akan ada," dia menambahkan.
 

Pewarta : Muhammad Ramdan
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024