Kendari (ANTARA) - Nelayan korban kecelakaan laut yaitu tabrakan antara longboat (kapal perahu panjang) dengan tugboat (kapal tunda) di Selat Tobea Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, bernama La Ula (32) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kendari Wahyudi di Kendari, Minggu, mengatakan korban ditemukan 1,24 Nautical mile (NM) timur laut dari lokasi kecelakaan.
Penemuan korban di hari kelima setelah tim pencari dibagi dua, yakni satu tim dari Basarnas dan tim keluarga/warga nelayan setempat.
Kecelakaan yang menyebabkan korban La Ula jatuh ke laut diketahui sekitar pukul 15.20 Wita dari Command Centre KPP Kendari berdasarkan informasi dari Ramlan keluarga korban.
"Pencarian korban diperluas dengan harapan menemukan korban. Tim Basarnas sebelah timur sedangkan tim keluarga/warga mencari di sebelah barat," kata Wahyudi.
Basarnas menerima informasi kecelakaan laut dari Ramlan bahwa pada pukul 11.15 Wita antara sebuah longboat dengan tugboat Syukur 23 di sekitar Selat Tobea perairan Polewali Kabupaten Konawe Selatan yang menyebabkan satu orang penumpang longboat terjatuh ke laut.
Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 15.40 Wita tim Rescue KPP Kendari sebanyak 7 orang diberangkatkan menuju lokasi kecelakaan untuk memberikan bantuan SAR.
Tim gabungan bergegas cepat menuju lokasi kecelakaan yang berjarak 73 kilometer dari Kantor KPP Kendari.
Musibah yang menimpa korban La Ula warga Kelurahan Tampo, Kabupaten Muna terjadi dalam pelayaran tugboat Syukur 23 rute Kolonodale - Kabaena.
Kondisi cuaca berawan dengan tinggi gelombang 0,5 - 1,5 meter, arah angin barat daya dan kecepatan angin 2 - 20 knot.
Dalam pencarian Basarnas menggunakan alat utama 1 unit Rescue Car, 1 unit ambulance, 1 unit Rubber Boat dan peralatan pendukung lainnya.
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kendari Wahyudi di Kendari, Minggu, mengatakan korban ditemukan 1,24 Nautical mile (NM) timur laut dari lokasi kecelakaan.
Penemuan korban di hari kelima setelah tim pencari dibagi dua, yakni satu tim dari Basarnas dan tim keluarga/warga nelayan setempat.
Kecelakaan yang menyebabkan korban La Ula jatuh ke laut diketahui sekitar pukul 15.20 Wita dari Command Centre KPP Kendari berdasarkan informasi dari Ramlan keluarga korban.
"Pencarian korban diperluas dengan harapan menemukan korban. Tim Basarnas sebelah timur sedangkan tim keluarga/warga mencari di sebelah barat," kata Wahyudi.
Basarnas menerima informasi kecelakaan laut dari Ramlan bahwa pada pukul 11.15 Wita antara sebuah longboat dengan tugboat Syukur 23 di sekitar Selat Tobea perairan Polewali Kabupaten Konawe Selatan yang menyebabkan satu orang penumpang longboat terjatuh ke laut.
Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 15.40 Wita tim Rescue KPP Kendari sebanyak 7 orang diberangkatkan menuju lokasi kecelakaan untuk memberikan bantuan SAR.
Tim gabungan bergegas cepat menuju lokasi kecelakaan yang berjarak 73 kilometer dari Kantor KPP Kendari.
Musibah yang menimpa korban La Ula warga Kelurahan Tampo, Kabupaten Muna terjadi dalam pelayaran tugboat Syukur 23 rute Kolonodale - Kabaena.
Kondisi cuaca berawan dengan tinggi gelombang 0,5 - 1,5 meter, arah angin barat daya dan kecepatan angin 2 - 20 knot.
Dalam pencarian Basarnas menggunakan alat utama 1 unit Rescue Car, 1 unit ambulance, 1 unit Rubber Boat dan peralatan pendukung lainnya.