Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi kegiatan vaksinasi massal bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), dan mengajak peran serta kampus menyukseskan target vaksinasi COVID-19 sebanyak 2 juta dosis per hari pada bulan September 2021.
Saat meninjau kegiatan vaksinasi massal di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Rabu, Jenderal Sigit menyampaikan kolaborasi Polri dan BEM SI telah berjalan dan melakukan vaksinasi sebanyak tiga kali.
"Harapan kami akselerasi vaksinasi ini tidak berhenti hanya sampai di sini, nanti ke depan ini akan terus berlanjut dengan melibatkan seluruh kampus-kampus BEM SI yang ada," kata Sigit.
Menurut Sigit, akselarsi vaksinasi COVID-19 membutuhkan kerja kolaboratif dengan semua pihak, karena target Pemerintah untuk beberapa waktu ke depan ini Polri diharapkan bisa masuk di angka dua juta per hari
"Alhamdulillah kegiatan dengan rekan-rekan BEM SI sudah dilaksanakan tiga kali," ujarnya pula.
Untuk itu, lanjut Sigit, kolaborasi serupa akan dikembangkan ke kampus-kampus BEM SI yang ada.
"Harapan kami dengan demikian, maka target pencapaian vaksinasi dua juta dosis dalam sehari betul bisa diwujudkan," katanya pula.
Dalam kesempatan itu pula, Sigit menyampaikan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan Level 4, dengan wilayah yang telah diasesmen kemudian levelnya diturunkan menjadi level 3, diperbolehkan melaksanakan pendidikan tatap muka.
Adanya pelonggaran PPKM Level 3 ini, Sigit berharap kondisi pengendalian COVID-19 di wilayah tersebut dapat dipertahankan, agar aktivitas masyarakat bisa lebih luas lagi.
"Tentunya di satu sisi untuk bisa mempertahankan agar angka COVID-19 tidak naik lagi kembali ke level 4, untuk tetap bertahan di level 3 atau turun, maka salah satunya adalah bagaimana masyarakat yang kemudian melaksanakan aktivitas utamanya di bidang pendidikan harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," ujar Sigit.
Yang terpenting, kata Sigit, dalam melakukan kegiatan pendidikan yang betul-betul diyakini adalah peserta didik dalam kondisi aman, memiliki imunitas yang lebih untuk menghadapi COVID-19 dengan cara divaksin.
"Ini adalah kesempatan bagi kita semua apabila memang kegiatan-kegiatan yang bersifat luring ingin dilonggarkan syaratnya adalah harus sudah vaksin," ujar Sigit.
Sigit mengingatkan, ke depan seluruh aktivitas masyarakat itu salah satu syaratnya harus sudah vaksin. Sebagai contoh saat ini diterapkan aplikasi PeduliLindungi yang kemudian akan dipasang di seluruh sektor-sektor yang ada aktivitas kegiatan masyarakat.
Adanya pemasangan aplikasi PeduliLindungi setiap sektor ini, kata Sigit, maka mau tidak mau masyarakat harus mau ikut vaksin agar bisa melaksanakan aktivitasnya dengan aman, dan memberikan keyakinan sudah terlindungi dari pandemi COVID-19.
"Dalam kesempatan ini, saya gelorakan kembali ajakan untuk menjaga protokol kesehatan, ayo pakai masker, ayo segera vaksin," kata Sigit pula.
Saat meninjau kegiatan vaksinasi massal di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Rabu, Jenderal Sigit menyampaikan kolaborasi Polri dan BEM SI telah berjalan dan melakukan vaksinasi sebanyak tiga kali.
"Harapan kami akselerasi vaksinasi ini tidak berhenti hanya sampai di sini, nanti ke depan ini akan terus berlanjut dengan melibatkan seluruh kampus-kampus BEM SI yang ada," kata Sigit.
Menurut Sigit, akselarsi vaksinasi COVID-19 membutuhkan kerja kolaboratif dengan semua pihak, karena target Pemerintah untuk beberapa waktu ke depan ini Polri diharapkan bisa masuk di angka dua juta per hari
"Alhamdulillah kegiatan dengan rekan-rekan BEM SI sudah dilaksanakan tiga kali," ujarnya pula.
Untuk itu, lanjut Sigit, kolaborasi serupa akan dikembangkan ke kampus-kampus BEM SI yang ada.
"Harapan kami dengan demikian, maka target pencapaian vaksinasi dua juta dosis dalam sehari betul bisa diwujudkan," katanya pula.
Dalam kesempatan itu pula, Sigit menyampaikan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan Level 4, dengan wilayah yang telah diasesmen kemudian levelnya diturunkan menjadi level 3, diperbolehkan melaksanakan pendidikan tatap muka.
Adanya pelonggaran PPKM Level 3 ini, Sigit berharap kondisi pengendalian COVID-19 di wilayah tersebut dapat dipertahankan, agar aktivitas masyarakat bisa lebih luas lagi.
"Tentunya di satu sisi untuk bisa mempertahankan agar angka COVID-19 tidak naik lagi kembali ke level 4, untuk tetap bertahan di level 3 atau turun, maka salah satunya adalah bagaimana masyarakat yang kemudian melaksanakan aktivitas utamanya di bidang pendidikan harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," ujar Sigit.
Yang terpenting, kata Sigit, dalam melakukan kegiatan pendidikan yang betul-betul diyakini adalah peserta didik dalam kondisi aman, memiliki imunitas yang lebih untuk menghadapi COVID-19 dengan cara divaksin.
"Ini adalah kesempatan bagi kita semua apabila memang kegiatan-kegiatan yang bersifat luring ingin dilonggarkan syaratnya adalah harus sudah vaksin," ujar Sigit.
Sigit mengingatkan, ke depan seluruh aktivitas masyarakat itu salah satu syaratnya harus sudah vaksin. Sebagai contoh saat ini diterapkan aplikasi PeduliLindungi yang kemudian akan dipasang di seluruh sektor-sektor yang ada aktivitas kegiatan masyarakat.
Adanya pemasangan aplikasi PeduliLindungi setiap sektor ini, kata Sigit, maka mau tidak mau masyarakat harus mau ikut vaksin agar bisa melaksanakan aktivitasnya dengan aman, dan memberikan keyakinan sudah terlindungi dari pandemi COVID-19.
"Dalam kesempatan ini, saya gelorakan kembali ajakan untuk menjaga protokol kesehatan, ayo pakai masker, ayo segera vaksin," kata Sigit pula.