Kendari (ANTARA) - Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan bakal menyiapkan fasilitas untuk pemeriksaan dokumen syarat penerbangan calon penumpang salah satunya hasil tes polymerase chain reaction (PCR) dengan metode scan.
Kepala Bandara Haluoleo Kendari Benyamin Apituley saat diwawancara melalui telepon selulernya dari Kendari, Selasa, mengatakan pihaknya akan menyiapkan dua unit komputer sehingga calon penumpang nantinya tidak perlu lagi membawa lembaran hasil tes PCR termasuk sertifikat vaksinasi COVID-19.
"Sekarang ini yang kita lagi siapkan itu dari Bandara fasilitas. Kita mau siapkan komputer yang ada aplikasi untuk baca PeduliLindungi," katanya.
Ia menyampaikan, ketika calon penumpang nantinya melakukan scan di barcode dari komputer yang disediakan akan terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, sehingga dapat diketahui apakah penumpang itu telah melakukan tes PCR atau tidak.
"Nanti di bandara kita siapkan komputer, jadi penumpang apakah layak terbang atau tidak, dokumennya lengkap atau tidak. Nanti kalau dari situ tidak terbaca, silahkan ke KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) melakukan verifikasi manual," katanya.
Baca juga: Kemenhub mendukung aplikasi PeduliLindungi di seluruh moda transportasi
Meski demikian, Benyamin mengaku, saat ini pihaknya tengah mencari aplikasi tersebut sehingga bisa membaca akun PeduliLindungi.
Dikatakannya, penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat melakukan perjalanan udara telah dilakukan di beberapa bandara lainnya seperti di Bandara Angkasa Pura Airports, dan hal juga akan diterapkan di Bandara Haluoleo Kendari.
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi akan makin memudahkan proses perjalanan udara karena pemeriksaan dokumen kesehatan bagi pengguna transportasi udara dilakukan secara digital sehingga lebih aman, cepat, dan nyaman.
Hal itu juga dapat mengurangi potensi penumpukan antrean dan mendukung penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Saya sudah cari tahu, aplikasi itu dapatnya darimana, ternyata dari infokom, harus lewat Kementerian Kesehatan. Kita lagi cari supaya bisa dapat, karena itu sangat mempermudah penumpang," kata dia menambahkan.
Kepala Bandara Haluoleo Kendari Benyamin Apituley saat diwawancara melalui telepon selulernya dari Kendari, Selasa, mengatakan pihaknya akan menyiapkan dua unit komputer sehingga calon penumpang nantinya tidak perlu lagi membawa lembaran hasil tes PCR termasuk sertifikat vaksinasi COVID-19.
"Sekarang ini yang kita lagi siapkan itu dari Bandara fasilitas. Kita mau siapkan komputer yang ada aplikasi untuk baca PeduliLindungi," katanya.
Ia menyampaikan, ketika calon penumpang nantinya melakukan scan di barcode dari komputer yang disediakan akan terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, sehingga dapat diketahui apakah penumpang itu telah melakukan tes PCR atau tidak.
"Nanti di bandara kita siapkan komputer, jadi penumpang apakah layak terbang atau tidak, dokumennya lengkap atau tidak. Nanti kalau dari situ tidak terbaca, silahkan ke KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) melakukan verifikasi manual," katanya.
Baca juga: Kemenhub mendukung aplikasi PeduliLindungi di seluruh moda transportasi
Meski demikian, Benyamin mengaku, saat ini pihaknya tengah mencari aplikasi tersebut sehingga bisa membaca akun PeduliLindungi.
Dikatakannya, penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat melakukan perjalanan udara telah dilakukan di beberapa bandara lainnya seperti di Bandara Angkasa Pura Airports, dan hal juga akan diterapkan di Bandara Haluoleo Kendari.
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi akan makin memudahkan proses perjalanan udara karena pemeriksaan dokumen kesehatan bagi pengguna transportasi udara dilakukan secara digital sehingga lebih aman, cepat, dan nyaman.
Hal itu juga dapat mengurangi potensi penumpukan antrean dan mendukung penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Saya sudah cari tahu, aplikasi itu dapatnya darimana, ternyata dari infokom, harus lewat Kementerian Kesehatan. Kita lagi cari supaya bisa dapat, karena itu sangat mempermudah penumpang," kata dia menambahkan.