Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 paling tinggi terjadi di Jawa Barat, yakni sebanyak 3.266 orang pada Kamis, hingga pukul 12.00 WIB.
Dengan penambahan itu, secara akumulatif kasus konfirmasi di Jabar sejak pertama kali COVID-19 diumumkan di Indonesia menyentuh 663.421 orang, atau tertinggi kedua setelah DKI Jakarta sebanyak 843.370 orang.
Setelah Jabar, kasus terkonfrimasi harian tertinggi terjadi di Jawa Timur sebanyak 3.019 orang, lalu Jawa Tengah 1.428 orang. Sementara di DKI Jakarta angka terkonfirmasi positif terus mengalami penurunan dan berada di urutan ke-12 se-Indonesia dengan penambahan hanya 731 pasien.
Kendati Jabar menyumbang angka terkonfirmasi positif harian tertinggi, angka kesembuhan juga mencatatkan angka tertinggi, yakni 6.680 jiwa, disusul Jawa Timur 3.715 jiwa, dan Yogyakarta 2.121 jiwa.
Sementara untuk angka kematian terbanyak terjadi di Jawa Tengah dengan 388 kasus, Jawa Barat 239 kasus, dan Jawa Timur 223 kasus. Adapun DKI Jakarta mencatatkan 34 kematian pada Kamis (19/8).
Secara keseluruhan, angka terkonfirmasi positif pada Kamis (19/8) bertambah 22.053 kasus, sehingga akumulasi menjadi 3.930.300 kasus.
Angka kematian bertambah 1.492 kasus dan secara akumulasi mencapai 122.633 jiwa. Sementara angka kesembuhan bertambah 29.012 jiwa menjadi 3.472.915 jiwa.
Jumlah penderita COVID-19 yang masih menjalani isolasi mandiri maupun tengah dalam perawatan tercatat bertambah 8.451 menjadi 334.752 orang. Adapun spesimen yang diperiksa mencapai 214.410 dan yang dinyatakan suspek mencapai 275.810 kasus.
Pemerintah terus berupaya untuk menekan angka kasus positif dan kematian lewat perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Tak hanya itu, kampanye untuk meningkatkan disiplin warga menjalankan protokol kesehatan serta program vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan komunal terus dilakukan.
Dengan penambahan itu, secara akumulatif kasus konfirmasi di Jabar sejak pertama kali COVID-19 diumumkan di Indonesia menyentuh 663.421 orang, atau tertinggi kedua setelah DKI Jakarta sebanyak 843.370 orang.
Setelah Jabar, kasus terkonfrimasi harian tertinggi terjadi di Jawa Timur sebanyak 3.019 orang, lalu Jawa Tengah 1.428 orang. Sementara di DKI Jakarta angka terkonfirmasi positif terus mengalami penurunan dan berada di urutan ke-12 se-Indonesia dengan penambahan hanya 731 pasien.
Kendati Jabar menyumbang angka terkonfirmasi positif harian tertinggi, angka kesembuhan juga mencatatkan angka tertinggi, yakni 6.680 jiwa, disusul Jawa Timur 3.715 jiwa, dan Yogyakarta 2.121 jiwa.
Sementara untuk angka kematian terbanyak terjadi di Jawa Tengah dengan 388 kasus, Jawa Barat 239 kasus, dan Jawa Timur 223 kasus. Adapun DKI Jakarta mencatatkan 34 kematian pada Kamis (19/8).
Secara keseluruhan, angka terkonfirmasi positif pada Kamis (19/8) bertambah 22.053 kasus, sehingga akumulasi menjadi 3.930.300 kasus.
Angka kematian bertambah 1.492 kasus dan secara akumulasi mencapai 122.633 jiwa. Sementara angka kesembuhan bertambah 29.012 jiwa menjadi 3.472.915 jiwa.
Jumlah penderita COVID-19 yang masih menjalani isolasi mandiri maupun tengah dalam perawatan tercatat bertambah 8.451 menjadi 334.752 orang. Adapun spesimen yang diperiksa mencapai 214.410 dan yang dinyatakan suspek mencapai 275.810 kasus.
Pemerintah terus berupaya untuk menekan angka kasus positif dan kematian lewat perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Tak hanya itu, kampanye untuk meningkatkan disiplin warga menjalankan protokol kesehatan serta program vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan komunal terus dilakukan.