Kendari (ANTARA) - Perusahaan Kaltimex, salah satu investor dari luar negeri (LN) telah menyatakan keinginannya untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sekretaris Kota Baubau, Roni Muhtar melalui WhatsApp, Rabu membenarkan, ketertarikan investor tersebut karena produksi sampah kota Baubau memenuhi syarat dari segi kuantitas untuk bahan baku PLTSa dengan kebutuhan sampah minimal 50 sampai 60 ton perminggu.
"Saat ini di Kota Baubau cukup potensial untuk memproduksi sampah. Kita seminggu bisa (produksi sampah-red) sampai 60 ton dan perharinya bisa 10 sampai 20 ton. Makanya mereka (investor-red) tertarik masuk di Baubau," ujarnya.
Ia mengatakan, investor tersebut adalah perusahaan Kaltimex yang sebelumnya telah berhasil membangun PLTSa di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Keinginan mereka berinvestasi di Baubau sudah mendapat respon positif Wali Kota Baubau, AS Tamrin.
Ia mengatakan, investor itu juga sudah meninjau areal tanah yang akan menjadi lokasi pembangunan pembangkit listrik. Rencananya berada di kelurahan Kadolokatapi, tidak jauh dari tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Wakonti.
"Karena materialnya dari situ, sehingga mereka tidak akan terlalu jauh dari TPA untuk meminimalisir biaya pengangkutan sampahnya," ujar Roni Muhtar.
Investor itu juga sedang melakukan negosisasi dengan PLN untuk menyepakati harga listrik yang akan dijual ke PLN.
Sekot Baubau berharap, bila PLTSa sudah terbangun dan beroperasi, salah satu tanggung jawab sosial atau CSR dari perusahaan tersebut adalah akan melakukan peremajaan seluruh armada pengangkut sampah milik dinas lingkungan hidup guna menunjang kelancaran pengangkutan sampah.
Sekretaris Kota Baubau, Roni Muhtar melalui WhatsApp, Rabu membenarkan, ketertarikan investor tersebut karena produksi sampah kota Baubau memenuhi syarat dari segi kuantitas untuk bahan baku PLTSa dengan kebutuhan sampah minimal 50 sampai 60 ton perminggu.
"Saat ini di Kota Baubau cukup potensial untuk memproduksi sampah. Kita seminggu bisa (produksi sampah-red) sampai 60 ton dan perharinya bisa 10 sampai 20 ton. Makanya mereka (investor-red) tertarik masuk di Baubau," ujarnya.
Ia mengatakan, investor tersebut adalah perusahaan Kaltimex yang sebelumnya telah berhasil membangun PLTSa di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Keinginan mereka berinvestasi di Baubau sudah mendapat respon positif Wali Kota Baubau, AS Tamrin.
Ia mengatakan, investor itu juga sudah meninjau areal tanah yang akan menjadi lokasi pembangunan pembangkit listrik. Rencananya berada di kelurahan Kadolokatapi, tidak jauh dari tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Wakonti.
"Karena materialnya dari situ, sehingga mereka tidak akan terlalu jauh dari TPA untuk meminimalisir biaya pengangkutan sampahnya," ujar Roni Muhtar.
Investor itu juga sedang melakukan negosisasi dengan PLN untuk menyepakati harga listrik yang akan dijual ke PLN.
Sekot Baubau berharap, bila PLTSa sudah terbangun dan beroperasi, salah satu tanggung jawab sosial atau CSR dari perusahaan tersebut adalah akan melakukan peremajaan seluruh armada pengangkut sampah milik dinas lingkungan hidup guna menunjang kelancaran pengangkutan sampah.