Kendari (ANTARA) - Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdurrahman Shaleh mengatakan delapan atlet akan menjadi aset dalam menghadapi kompetisi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
"Sultra patut bersyukur dan bangga dengan delapan atlet pelatnas karena memiliki pengalaman latihan berbeda dari pelatih kawakan," kata Abdurrahman di Kendari, Jumat.
Dari delapan atlet tersebut, empat diantaranya merupakan atlet rowing Sultra yang tercatat di pelatnas, antara lain Julianti (Kabupaten Konawe Utara), Aulia (Konawe Utara ), Ali Buto (Wakatobi) dan Ali Darwis ( Muna Barat). Sedangkan empat lainnya merupakan atlet canoeing, yakni Dayumin (Butur), Wa Ode Karmila (Muna Barat), Sofianto (Muna ) dan Burhan (Muna).
Delapan atlet penghuni pelatnas itu tidak lagi menjalani seleksi tim defenitif PON karena diyakini sebagai atlet terbaik sehingga dipilih oleh KONI Pusat dan PB PODSI.
Sebelumnya, KONI Pusat dan Pengurus Besar PODSI telah membebaskan atlet-atlet yang sedang mengikuti program pemusatan pelatihan nasional untuk memperkuat tim daerah asal masing-masing pada PON XX Papua.
PODSI Sultra pun optimistis dapat menyumbangkan prestasi terbaik dari arena PON Papua jika KONI Sultra mendukung persiapan atlet seoptimal mungkin melalui program pemusatan latihan secara terpusat.
Cabang olahraga dayung memprediksi potensi perolehan tujuh medali emas, melampaui raihan pada PON XIX Jawa Barat sebanyak lima medali emas.
Abdurrahman mengakui persaingan dalam merebut medali emas PON XX akan berjalan ketat karena setiap daerah tentu menurunkan atlet-atlet terbaik yang sudah dipersiapkan semaksimal mungkin.
"Sultra patut bersyukur dan bangga dengan delapan atlet pelatnas karena memiliki pengalaman latihan berbeda dari pelatih kawakan," kata Abdurrahman di Kendari, Jumat.
Dari delapan atlet tersebut, empat diantaranya merupakan atlet rowing Sultra yang tercatat di pelatnas, antara lain Julianti (Kabupaten Konawe Utara), Aulia (Konawe Utara ), Ali Buto (Wakatobi) dan Ali Darwis ( Muna Barat). Sedangkan empat lainnya merupakan atlet canoeing, yakni Dayumin (Butur), Wa Ode Karmila (Muna Barat), Sofianto (Muna ) dan Burhan (Muna).
Delapan atlet penghuni pelatnas itu tidak lagi menjalani seleksi tim defenitif PON karena diyakini sebagai atlet terbaik sehingga dipilih oleh KONI Pusat dan PB PODSI.
Sebelumnya, KONI Pusat dan Pengurus Besar PODSI telah membebaskan atlet-atlet yang sedang mengikuti program pemusatan pelatihan nasional untuk memperkuat tim daerah asal masing-masing pada PON XX Papua.
PODSI Sultra pun optimistis dapat menyumbangkan prestasi terbaik dari arena PON Papua jika KONI Sultra mendukung persiapan atlet seoptimal mungkin melalui program pemusatan latihan secara terpusat.
Cabang olahraga dayung memprediksi potensi perolehan tujuh medali emas, melampaui raihan pada PON XIX Jawa Barat sebanyak lima medali emas.
Abdurrahman mengakui persaingan dalam merebut medali emas PON XX akan berjalan ketat karena setiap daerah tentu menurunkan atlet-atlet terbaik yang sudah dipersiapkan semaksimal mungkin.