Kendari (ANTARA) - Persiapan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar dan Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Kota Kendari telah mencapai  90 persen.

Panitia lokal Munas Kadin Selalu melakukan koordinasi dengan panitia pusat bahwa pelaksanaan Munas tidak berubah yakni tetap dimulai tanggal 30 Juni 2021.

Ketua Panitia Lokal Munas Kadin, Suwandi Andi mengatakan pada tanggal 30 Juni 2021 dipastikan Presiden Joko Widodo hadir saat pembukaan Munas. Persiapan panitia munas sendiri sudah selesai mulai dari pemasangan atribut, perhotelan untuk tempat menginap peserta sudah dipesan termasuk Hotel Claro sebagai arena Munas sudah siap.

“Sampai hari ini belum ada surat resmi atau informasi apapun kepada kami penundaan apalagi pemindahan lokasi atau pemberhentian kegiatan. Sampai hari ini Alhamdulillah kami selalu komunikasi dengan pusat. Instruksinya jalan terus, dan memang kami jalan terus sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami,” ujar Suwandi di kantor Kadin Sultra, Rabu (23/6).

Terkait dengan meningkatnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Kendari, Suwandi mengakatan justru hal itu menjadi spirit bahwa semua bisa lebih siaga. Hal itu akan semakin memperketat penerapan protokol kesehatan khususnya terhadap para peserta Munas untuk benar-benar dapat membuktikan negatif COVID-19 dengan serangkaian tes.

Suwandi mengatakan dalam waktu satu dua hari ini akan dilakukan pertemuan panitia dengan pemerintah lintas sektoral untuk persiapan Munas, khususnya dalam hal protokol kesehatan. Panitia akan selalu bersama-sama dengan pemerintah kota dan pemerintah provinsi untuk bersama-sama turun memastikan penerapan protkol kesehatan.

Koordinator Media Center Kadin Sultra, La Ode Rahmat Apiti mengatakan jumlah peserta Munas Kadin diperkirakan mencapai 300 orang. Setiap Kadin Provinsi akan mengirimkan 5 peserta yang terdiri dari 3 peserta yang memiliki hak pilih dan 2 orang sebagai peserta peninjau, ditambah pengurus Kadin pusat.

“Kami menyiapkan kendaraan, penginapan. Hotel Claro itu sudah di-booking satu hotel. Karena ini COVID jadi pada hari pelaksanaan Munas itu tidak ada yang bisa masuk selain panitia dan peserta Munas, dan rapid test akan dilakukan dua kali yaitu saat masuk hotel dan saat masuk arena Munas. Bahkan sopir yang antar peserta juga dites rapid,” ujar Rahmat.

Alat tes rapid antigen yang digunakan panitia didatangkan khusus dari Jakarta yang hasilnya cukup 15 menit sudah ditahu hasilnya positif atau negatif. Dalam pelaksanaan rapid tes ini, kata Rahmat, panitia bekerja sama dengan Satgas COVID-19 Kota Kendari dan Provinsi Sultra.

Selain itu, pada saat Munas juga akan diluncurkan vaksinasi gotong royong dengan total yang akan divaksin COVID-19 berjumlah 1.500 orang. Pembukaan Munas akan dilakukan di Masjid Al-Alam pada 30 Juni 2021. Pelaksanaan Munas dipastikan akan berlangsung hingga 2 Juli 2021.

Sementara itu, Jubir Satgas COVID-19 Kota Kendari dokter Algazali mengatakan memang dalam kurun tiga pekan ini terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 Namun masyarakat diharapkan tidak panik karena boleh dikatakan kejadiannya serupa hampir terjadi di seluruh Indonesia, khususnya Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Jumlah yang positif untuk Kota Kendari itu kemarin 151, kemudian yang hari ini terkonfirmasi 46 orang. Jadi sekitar 197. Statusnya untuk Kota Kendari ada tiga kecamatan yang berstatus merah namun tidak semua karena ada kelurahan yang statusnya tidak merah jadi tidak bisa mengambil kesimpulan secara menyeluruh,” ujar Algazali di ruang Media Center Satgas COVID-19 Kota Kendari, Rabu (23/6)

Lanjut dia, masyarakat Kota Kendari saat ini memang masih bebas melakukan aktivitas keluar rumah, misalnya ke kantor dan ke pasar. Namun begitu, pihaknya selalu mengimbau agar protokol kesehatan dipatuhi mulai dari selalu memakai masker, menjaga jarak, menghindari tempat-tempat keramaian, dan lain sebagainya.

Terkait penyebab meningkatnya kasus COVID-19 , Algazali mengaku susah mengasumsikan apakah karena mudik lebaran atau karena dari luar daerah. Yang pasti kata dia, saat ini masyarakat sudah mulai tidak menggunakan masker, misalnya di pasar, di tempat ibadah, atau tempat keramaian lainnya. Tidak menggunakan masker ini kata dia, menjadi hal yang rawan untuk penularan COVID-19.

Sebagai langkah-langkah penanganan COVID-19 agar tidak meningkat, Satgas terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Kemudian operasi yustisi tetap dijalankan, dan pelacakan kontak erat.

Untuk vaksinasi di Kota Kendari sudah berada di angka 50 persen ke atas dari yang ditargetkan. Kata Algazali, respon masyarakat terhadap vaksin tinggi, buktinya beberapa kali dilakukan vaksinasi banyak yang datang disuntuk vaksin.

“Antuasias dan animo masyarakat terhadap vaksin ini tinggi,” ujar dia.

Terkait pelaksanaan iven nasional Munas Kadin di Kota Kendari, Algazali menilai tidak ada masalah yang penting kegiatan dilakukan sesuai protokol kesehatan. Misalnya kegiatan dilakukan dalam gedung berkapasitas 100 orang, maka cukup 50 orang saja yang mengisi gedung.

Algazali memastikan bila Munas Kadin dilaksanakan maka Satgas akan lebih intens melakukan pemeriksaan dengan turut melakukan tes antigen. Satgas tidak akan mungkin lepas tangan dengan pelaksanaan Munas Kadin, sebab terkait keamanan dari COVID menjadi tanggung jawab bersama.

Sementara itu, Sekda Kota Kendari Nahwa Umar mengatakan terkait Munas kadin Pemkot telah mengumpulkan para camat dan lurah pada 21 Juni yang lalu untuk memaksimalkan vaksinasi. Camat dan Lurah diarahkan agar memotivasi dan mengerahkan masyarakatnya untuk ikut vaksinasi.

“Alhamdulillah setiap kelurahan sudah mengumpulkan masyarakat setiap hari untuk dibawa ke puskesmas untuk vaksinasi. Karena memang sudah terbukti sekarang yang ada di rumah sakit positif COVID itu belum pernah divaksin,” ujar Nahwa Rabu (23/6).

Nahwa memastikan sampai saat ini Pemkot Kendari mendukung pelaksanaan Munas Kadin di Kendari. Dia optimistis Munas Kadin tidak akan menjadi kluster COVID sebab peserta yang datang dari luar daerah pasti melewati pemeriksaan tes COVID-19 di beberapa bandara yang dilewati.

“Saya kira tidak perlu lagi kita khawatirkan. Di sini juga yang mau memasuki ruangan kan ada dibuktikan dulu dengan tes antigen. Di samping itu ada protokol kesehatan mulai dari pakai masker,  jaga jarak, tidak berkerumun,” pungkas Nahwa.


Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024