Baubau (ANTARA) - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, dianugerahi gelar kehormatan adat dan budaya, Mia Ogena Yi Saragau, oleh Sultan Buton ke-40, Paduka Yang Mulia Dr. La Ode Muhammad Izzat Mana’arfa M.SI., Kamis (17/6), di Baruga Keraton Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
LaNyalla yang datang ke Baruga Keraton Buton usai ziarah ke Makam Sultan Murhum, disambut dengan Tari Galangi. Tarian ini adalah penyambutan untuk pejuang yang baru pulang dari perang.
Menurut Kapitalao Matana Eyo-Panglima Perang Bagian Timur, La Ode Muh. Arsal, yang membacakan penganugerahan gelar adat, gelar Mia Ogena Yi Saragau yang diberikan untuk LaNyalla mempunyai beberapa makna.
"Mia Ogena memiliki makna ungkapan bagi seorang pejabat atau pemimpin yang memiliki kemampuannya profesional, pandangan jauh ke depan (visioner), kharismatik dan pengayom serta sanggup mewujudkan tujuan yang telah dicita-citakan," katanya.
Sedangkan Yi Saragau, bermakna dewan atau lembaga yang mempunyai wewenang dalam mengajukan, membahas, memberi pertimbangan atas usul rancangan undang-undang dan pengawasan jalannya undang-undang serta mengakomodir aspirasi masyarakat untuk kepentingan daerah.
Dengan gelar tersebut, LaNyalla telah dinobatkan sebagai kerabat Kesultanan Buton dan diharapkan tetap menjaga marwah Kesultanan Buton.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, saat diselempangkan sarung bermotif dengan benang keemasan pada penganugerahan gelar kehormatan adat dan budaya, Mia Ogena Yi Saragau,, di Baruga Keraton Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, kamis (17/6). (foto Antara/HO)
Dalam prosesi penganugerahan gelar, LaNyalla juga dipakaikan sarung bermotif kotak dengan benang keemasan. Kemudian dipakaikan jubah kebesaran, mahkota empat persegi dan diberikan keris yang bermakna sebagai senjata dalam membela negeri.
Sementara Gubernur Sultra Ali Mazi, yang turut mendampingi LaNyalla, diberi gelar Mia Ogena Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara, Wagub Sultra Lukman Abunawas dianugerahi gelar Mia Ogena Sulewata Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara dan Dra Yani WSS Kuswodidjoyo (Sekjen MAKN) diberi gelar Waoti Momalambu Yi Saya Adhati.
LaNyalla menyampaikan rasa terima kasih atas penganugerahan gelar kehormatan dari Kesultanan Buton. "Ini sebuah kehormatan bagi saya secara pribadi, maupun sebagai pimpinan DPD. Saya merasa bangga bisa diterima menjadi kerabat Kesultanan Buton,” ungkap LaNyalla.
LaNyalla pun berjanji siap menyerap aspirasi dari kerajaan dan kesultanan Nusantara, termasuk Kesultanan Buton. Ketua DPD RI berkomitmen mengembalikan kejayaan kerajaan dan kesultanan Nusantara.
Acara juga diisi dengan penyerahan salempang dan pin Lembaga Adat Kerajaan Nusantara dari Gubernur Sultra kepada Ketua DPD RI. Sedangkan acara terakhir adalah prosesi pekande-kandea atau pesta rakyat dengan makan bersama.
LaNyalla yang datang ke Baruga Keraton Buton usai ziarah ke Makam Sultan Murhum, disambut dengan Tari Galangi. Tarian ini adalah penyambutan untuk pejuang yang baru pulang dari perang.
Menurut Kapitalao Matana Eyo-Panglima Perang Bagian Timur, La Ode Muh. Arsal, yang membacakan penganugerahan gelar adat, gelar Mia Ogena Yi Saragau yang diberikan untuk LaNyalla mempunyai beberapa makna.
"Mia Ogena memiliki makna ungkapan bagi seorang pejabat atau pemimpin yang memiliki kemampuannya profesional, pandangan jauh ke depan (visioner), kharismatik dan pengayom serta sanggup mewujudkan tujuan yang telah dicita-citakan," katanya.
Sedangkan Yi Saragau, bermakna dewan atau lembaga yang mempunyai wewenang dalam mengajukan, membahas, memberi pertimbangan atas usul rancangan undang-undang dan pengawasan jalannya undang-undang serta mengakomodir aspirasi masyarakat untuk kepentingan daerah.
Dengan gelar tersebut, LaNyalla telah dinobatkan sebagai kerabat Kesultanan Buton dan diharapkan tetap menjaga marwah Kesultanan Buton.
Dalam prosesi penganugerahan gelar, LaNyalla juga dipakaikan sarung bermotif kotak dengan benang keemasan. Kemudian dipakaikan jubah kebesaran, mahkota empat persegi dan diberikan keris yang bermakna sebagai senjata dalam membela negeri.
Sementara Gubernur Sultra Ali Mazi, yang turut mendampingi LaNyalla, diberi gelar Mia Ogena Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara, Wagub Sultra Lukman Abunawas dianugerahi gelar Mia Ogena Sulewata Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara dan Dra Yani WSS Kuswodidjoyo (Sekjen MAKN) diberi gelar Waoti Momalambu Yi Saya Adhati.
LaNyalla menyampaikan rasa terima kasih atas penganugerahan gelar kehormatan dari Kesultanan Buton. "Ini sebuah kehormatan bagi saya secara pribadi, maupun sebagai pimpinan DPD. Saya merasa bangga bisa diterima menjadi kerabat Kesultanan Buton,” ungkap LaNyalla.
LaNyalla pun berjanji siap menyerap aspirasi dari kerajaan dan kesultanan Nusantara, termasuk Kesultanan Buton. Ketua DPD RI berkomitmen mengembalikan kejayaan kerajaan dan kesultanan Nusantara.
Acara juga diisi dengan penyerahan salempang dan pin Lembaga Adat Kerajaan Nusantara dari Gubernur Sultra kepada Ketua DPD RI. Sedangkan acara terakhir adalah prosesi pekande-kandea atau pesta rakyat dengan makan bersama.