Baubau (ANTARA) - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, melakukan kunjungan kerja ke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (17/6).
Pada kunjungan kerja tersebut LaNyalla didampingi Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni dan anggota DPD dari Sultra Amirul Tamim.
Sedangkan Senator asal Sultra lainnya, Andi Nirwana, bergabung saat rombongan transit di Bandara Sultan Hasanudin, Makassar. Dari Makassar, rombongan langsung menuju Kota Baubau yang berada di Pulau Buton.
Setibanya di Bandara Betoambari, Kota Baubau, LaNyalla dan rombongan senator disambut Wali Kota Baubau Dr. H. AS Tamrin, anggota DPD asal Sultra MH. Dewa Putu Ardika Seputra, Ketua DPRD Kota Baubau H. Zahari SE, Kepala Pengadilan Negeri Baubau Jaya Putra dan Sekda Baubau Roni Muhtar.
“Kedatangan kami di Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Baubau, masih dalam rangka tugas pokok sebagai anggota DPD RI, untuk menyerap aspirasi dari daerah. Pulau-pulau kecil yang jauh dari pusat pemerintahan juga harus dilihat dan didengar suaranya," ucap LaNyalla.
Menurutnya, komunikasi dengan daerah sangat penting. Sebab pemerintah daerah merupakan mitra sinergis DPD RI dalam membangun masyarakat daerah.
“Terkadang Pemda mempunyai kebutuhan penting, sudah mengusulkan ke tingkat provinsi atau bahkan ke pusat, namun belum mendapat tanggapan. Di situlah sebagai Ketua DPD kita bisa menjembatani kebutuhan pemda sehingga cepat direspon pemerintah yang lebih tinggi," lanjutnya.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan romobongan saat berdoa di depan makam Sultan Buton I, Kamis (17/6) (foto Antara/HO)
Tempat pertama yang dikunjungi LaNyalla di Sultra adalah Makam Sultan Murhum, Sultan pertama di Kesultanan Buton. Sultan Murhum, atau Sultan Muhamad Isa Kaimuddin Khalifatul Khamis, adalah sultan yang mengubah Buton menjadi Kesultanan setelah dirinya memeluk Islam.
Makam Sultan Murhum berada di kompleks Masjid Agung Kesultanan Buton, yang ada di dalam benteng Kesultanan Buton.
Makam tersebut banyak dikunjungi oleh peziarah dan sudah menjadi lokasi wisata religi. Makam Sultan Murhum sendiri berada di bawah pohon beringin dengan panjang sekitar 5 meter. Sultan Murhum memang diyakini berbadan tinggi besar dan mempunyai banyak kesaktian.
Untuk mencapai lokasi makam, LaNyalla dan rombongan harus mendaki beberapa anak tangga. Karena Makam Sultan Murhum berada di atas ketinggian.
LaNyalla yang berziarah bersama Gubernur Sultra Ali Mazi, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Wali Kota Baubau AS Thamrin, Sylviana Murni (Ketua Komite III), dan tiga senator dapil Sultra Amirul Tamim, Andi Nirwana dan Dewa Putu Ardika. Semuanya membaca Yasin dan memanjatkan doa di makam Sultan Murhum.
Dalam kesempatan itu LaNyalla juga mengingatkan agar cagar budaya seperti benteng Keraton Buton tetap dilestarikan.
Pemda setempat diharapkan bisa menggarap tempat tersebut dengan baik sebagai sebuah destinasi wisata.
“Kompleks Benteng Keraton Buton ini sangat luas. Bahkan terluas di dunia. Itu menjadi nilai lebih yang bisa dijual ke para wisatawan. Lokasinya juga indah, berada di atas bukit dan bisa memandang ke arah lautan," tuturnya.
Pada kunjungan kerja tersebut LaNyalla didampingi Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni dan anggota DPD dari Sultra Amirul Tamim.
Sedangkan Senator asal Sultra lainnya, Andi Nirwana, bergabung saat rombongan transit di Bandara Sultan Hasanudin, Makassar. Dari Makassar, rombongan langsung menuju Kota Baubau yang berada di Pulau Buton.
Setibanya di Bandara Betoambari, Kota Baubau, LaNyalla dan rombongan senator disambut Wali Kota Baubau Dr. H. AS Tamrin, anggota DPD asal Sultra MH. Dewa Putu Ardika Seputra, Ketua DPRD Kota Baubau H. Zahari SE, Kepala Pengadilan Negeri Baubau Jaya Putra dan Sekda Baubau Roni Muhtar.
“Kedatangan kami di Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Baubau, masih dalam rangka tugas pokok sebagai anggota DPD RI, untuk menyerap aspirasi dari daerah. Pulau-pulau kecil yang jauh dari pusat pemerintahan juga harus dilihat dan didengar suaranya," ucap LaNyalla.
Menurutnya, komunikasi dengan daerah sangat penting. Sebab pemerintah daerah merupakan mitra sinergis DPD RI dalam membangun masyarakat daerah.
“Terkadang Pemda mempunyai kebutuhan penting, sudah mengusulkan ke tingkat provinsi atau bahkan ke pusat, namun belum mendapat tanggapan. Di situlah sebagai Ketua DPD kita bisa menjembatani kebutuhan pemda sehingga cepat direspon pemerintah yang lebih tinggi," lanjutnya.
Tempat pertama yang dikunjungi LaNyalla di Sultra adalah Makam Sultan Murhum, Sultan pertama di Kesultanan Buton. Sultan Murhum, atau Sultan Muhamad Isa Kaimuddin Khalifatul Khamis, adalah sultan yang mengubah Buton menjadi Kesultanan setelah dirinya memeluk Islam.
Makam Sultan Murhum berada di kompleks Masjid Agung Kesultanan Buton, yang ada di dalam benteng Kesultanan Buton.
Makam tersebut banyak dikunjungi oleh peziarah dan sudah menjadi lokasi wisata religi. Makam Sultan Murhum sendiri berada di bawah pohon beringin dengan panjang sekitar 5 meter. Sultan Murhum memang diyakini berbadan tinggi besar dan mempunyai banyak kesaktian.
Untuk mencapai lokasi makam, LaNyalla dan rombongan harus mendaki beberapa anak tangga. Karena Makam Sultan Murhum berada di atas ketinggian.
LaNyalla yang berziarah bersama Gubernur Sultra Ali Mazi, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Wali Kota Baubau AS Thamrin, Sylviana Murni (Ketua Komite III), dan tiga senator dapil Sultra Amirul Tamim, Andi Nirwana dan Dewa Putu Ardika. Semuanya membaca Yasin dan memanjatkan doa di makam Sultan Murhum.
Dalam kesempatan itu LaNyalla juga mengingatkan agar cagar budaya seperti benteng Keraton Buton tetap dilestarikan.
Pemda setempat diharapkan bisa menggarap tempat tersebut dengan baik sebagai sebuah destinasi wisata.
“Kompleks Benteng Keraton Buton ini sangat luas. Bahkan terluas di dunia. Itu menjadi nilai lebih yang bisa dijual ke para wisatawan. Lokasinya juga indah, berada di atas bukit dan bisa memandang ke arah lautan," tuturnya.