Kendari (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) persero Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara (sultra), menyosialisasikan tarif kelebihan bagasi penumpang kepada buruh kapal di pelabuhan Murhum sebagai upaya menertibkan muatan barang bawaan bisnis maupun komersil.

Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Juni Samsudin Sitorus, di Baubau, Kamis, mengatakan kelebihan bagasi atau barang bawaan penumpang di atas 40 kg akan dikenakan tarif sesuai tujuan masing-masing penumpang.

"Kalau barang bawaan di bawah 40 kg tidak dikenakan biaya alias gratis," ujar Sitorus usai sosialisasi yang juga turut hadir Manager Pengelolaan Penjualan Barang Kapal Penumpang dan Perintis PT Pelni Pusat Wilhelmina L Loppies dan staf pemasaran, Fildza.

Sosialisasi tersebut sudah pernah dilakukan pihaknya dengan menaruh timbangan didepan terminal penumpang Pelabuhan Murhum, namun sempat mendapat orasi dari buruh-buruh bagasi yang membuat pihaknya menyayangkannya karena merupakan ranah penumpang. Sebuah kapal milik Pelni saat berlabuh di pelabuhan Murhum Baubau. (Foto ANTARA/Azis Senong)

Kelebihan bagasi atau barang bawaan lebih penumpang sudah lama berlangsung, sehingga pihakya menyosialisasikan dengan mengundang perwakilan mandor buruh bagasi, termasuk pihak Kantor UPP Kelas I Baubau dan Polsek Kawasan Pelabuhan Baubau.

Sosialisasi mengenai kelebihan bagasi itu, kata dia akan terus disosialisasikan baik berupa pemasangan spanduk di travel atau agen Pelni dan beberapa titik diarea pelabuhan Murhum dengan meminta izin kepada otoritas pelabuhan.

"Tarifnya juga akan kita sosialisasikan misalnya juga di sosial media seperti facebook," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024