Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara bakal mendorong pengembangan kawasan pariwisata di Desa Malaha, Kabupaten Kolaka, sebagai upaya optimalisasi pengembangan potensi pariwisata daerah.

Kepala KPwBI Sultra Bimo Epyanto di Kendari, Kamis, mengatakan strategi pengembangan pariwisata dilakukan melalui penguatan aspek 3A + 2P yakni atraksi, amenitas, aksestabilitas, people, dan promotion.

"Strategi 3A dilakukan untuk dapat memberikan ciri khas dan meningkatkan daya tarik wisatawan, sedangkan strategi 2P lebih difokuskan dalam menyebarkan informasi dan memperkenalkan destinasi wisata secara masif ke masyarakat luas serta peningkatan kapasitas SDM untuk penyelesaian permasalahan yang dihadapi disepanjang rantai hulu-hilir," kata Bimo.

Menurutnya, strategi pengembangan pariwisata di Desa Malaha dilakukan melalui penguatan aspek 3A + 2P sehingga pengembangan Desa Malaha dapat berlangsung secara optimal dan mampu menggerakkan berbagai aktivitas yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara lebih luas.

Dijlaskannya, Desa Malaha dipilih menjadi area pengembangan dikarenakan satu-satunya desa di Sulawesi Tenggara yang memiliki wisata pantai tanjung, memiliki UMKM khas daerah sebagai pendukung wisata yang potensial.

Menurutnya, potensi-potensi itu telah berkembang di Kolaka yakni produsen minuman cokelat dan kripik pisang serta memiliki kelembagaan masyarakat berupa Pokdarwis dan Bumdes, serta memiliki integrasi dengan wisata lainnya seperti Padamarang.

Di samping itu, Desa Malaha juga direncanakan menjadi kawasan wisata yang yang memanfaatkan teknologi digital untuk pembayaran retribusi dan pembayaran jasa lainnya di kawasan wisata maupun untuk bertransaksi dengan UMKM pendukung pariwisata.

"Mengingat digitalisasi dapat meningkatkan efektivitas maupun efisiensi aktivitas ekonomi antara pengunjung dan pengelola wisata," ujar dia.

Menurutnya, saat ini masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi yakni pembatasan aktivitas obyek wisata Tanjung Malaha akibat COVID-19, masih terbatasnya infrastruktur pendukung obyek wisata seperti gasebo, sanitasi MCK dan air bersih, outlet kuliner khas Malaha, Mushala dan Landmark Wisata Tanjung Malaha serta area parkir.

Selain itu, kemitraan usaha dalam rangka pengembangan objek wisata Tanjung Malaha antarkelembagaan ekonomi belum terbangun dengan baik dan masih didominasi oleh BUMDes Malaha.

Dalam upaya percepatan penguatan aspek 3A + 2P terhadap pengembangan pariwisata di Desa Malaha, Bank Indonesia Sulawesi Tenggara juga berencana akan melakukan pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang difokuskan kepada peningkatan atraksi, peningkatan aksesibilitas, dan peningkatan amenitas di kawasan wisata Desa Malaha.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024