Kendari (ANTARA) - Petani nilam di beberapa desa di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), mengeluhkan turunnya harga minyak nilam dalam beberapa bulan terakhir ini.

"Kalau pada awal  tahun 2020 hingga akhir, harga minyak astiri-red nilam dengan kualitas terbaik bisa mencapai harga Rp650-Rp700 ribu per kilogram, namun pada awal 2021 hingga kini alami penurunan hingga Rp400 hingga Rp500 ribu per kilogram," ujar Samsu, petani di Kecamatan Moramo, Konsel, Senin. 

Ia mengatakan, penurunan harga minyak nilam yang memukul petani di daerah itu, selain karena  pengusaha penyulingan yang mengolah batang nilam sangat terbatas, memicu petani tidak lagi menjaga kualitas minyak yang nantinya akan dihasilkan sehingga standar harga yang dipatok pembeli tidak sesuai lagi yang diinginkan pasar.

"Memang diakui bahwa selama ini, kami kesulitan mengolah tanaman nilam untuk menghasilkan minyak karena terbatasnya alat penyulingan di daerah itu," ujarnya.

Bahkan, setiap panen banyak tanaman yang terbuang percuma, karena jumlah alat penyulingan yang dimiliki masyarakat sangat terbatas.

"Akibatnya hasil panen yang masih dalam bentuk daun setengah kering dijual dengan harga murah," kata Yoni (45), petani di Kecamatan Angata, Konsel.

Dikatakan dia, di wilayah Angata maupun Moramo  dalam sekali panen produksi daun nilam mencapai 20 hingga 25 ton.

Sementara kapasitas alat penyulingan nilam milik warga di daerah itu sangat terbatas, yakni hanya mampu mengolah daun nilam tidak lebih dari 500 kilogram per hari.

Diakuinya juga, salah satu pemicu penurunan harga minyak astiri -nilam turun karena kandungan asam yang terlalu tinggi sementara merupakan syarat kualitas utama untuk menghasilkan Standar Nasional Indonesia (SNI), begitu pula dengan warna minyak yang dihasilkan.

"Jika standar asam dan warnanaya tidak sesuai, ditambah dengan usia panen dan tekni pembakaran yang terlalu cepat, maka berpengaruh pada kualitas minyak nilam yang dihasilkan," ujarnya.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024