Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, secara resmi membuka pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-XV DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sultra, berlangsung pada salah satu hotel di Kendari, Sabtu.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, dan berharap ke depan pemuda Sultra melalui wadah KNPI bisa bersinergi dengan pemerintah untuk mendukung pembangunan daerah," kata Ali Mazi.
Ia mengatakan, dalam catatan sejarah bangsa, pemuda merupakan agen perubahan, pembangunan dan modernisasi.
"Karena itu, pemuda melalui KNPI harus memiliki pikiran yang cemerlang produktif dan solutif, serta kerangka organisasi yang dapat memberikan motivasi, inovasi untuk membentuk peran generasi penerus bangsa," katanya.
Ia berharap agar seluruh pemuda, khususnya yang tergabung dalam KNPI dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam mendukung kemajuan Bumi Anoa Sultra melalui program Garbarata.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sultra, Yusmin mengatakan pihaknya berharap terselenggaranya Musda KNPI itu dapat menyatukan seluruh pemuda khususnya yang ada di Sultra.
“Tentunya ini menjadi harapan besar kita agar seluruh pemuda terus memberikan kontribusinya bagi kemajuan daerah tercinta,” katanya.
Menurut Yusmin, Musda bersama tiga kubu DPD KNPI Sultra kali ini adalah momentum sejarah bagi penyatuan pemuda Sultra.
"Meskipun Musda ini diinisiasi oleh Dispora Sultra, tetapi idenya berasal dari para senior KNPI bahwa kalau pemuda Sultra tidak menyatu dalam satu gerbong kepengurusan, maka pemuda tidak akan memberikan kontribusi maksimal dalam pembangunan daerah," katanya.
Untuk itu, Yusmin meminta kepada seluruh elemen kepemudaan di Sultra yang tergabung dalam KNPI agar momentum Musda bersama penyatuan tiga gerbong KNPI tersebut tidak mencari perbedaan satu sama lain, tetapi harus mencari persamaan yang bermuara pada bersatunya pemuda Sultra.
Yusmin juga mengatakan, bahwa kehadiran pengurus tiga kubu DPP KNPI Pusat pada Musda bersama KNPI Sultra tersebut sekaligus menjawab keraguan publik bahwa ternyata Sultra bisa memulai bersatunya pemuda Indonesia.
"Karena sebelum pengurus tiga kubu DPP KNPI melakukan kongres bersama penyatuan KNPI, Sultra sudah mendahului melakukan Musda bersama penyatuan KNPI," pungkasnya.
Pada Musda bersama KNPI Sultra ini dihadiri oleh perwakilan dari DPP KNPI yang telah bermufakat menyatu masing-masing Ketua Umum DPP KNPI Noer Fajrieansyah, Ketua Umum DPP KNPI Abdul Azis serta Plt. Ketua Umum DPP KNPI Mustahuddin beserta jajaran masing-masing.
Sedangkan dalam lingkup Sultra dihadiri oleh seluruh jajaran Forkopimda Sultra, para kepala OPD, Para Bupati dan Walikota se-Sultra, Para Kadispora se-Sultra, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama, tokoh pemuda serta peserta Musda bersama
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, dan berharap ke depan pemuda Sultra melalui wadah KNPI bisa bersinergi dengan pemerintah untuk mendukung pembangunan daerah," kata Ali Mazi.
Ia mengatakan, dalam catatan sejarah bangsa, pemuda merupakan agen perubahan, pembangunan dan modernisasi.
"Karena itu, pemuda melalui KNPI harus memiliki pikiran yang cemerlang produktif dan solutif, serta kerangka organisasi yang dapat memberikan motivasi, inovasi untuk membentuk peran generasi penerus bangsa," katanya.
Ia berharap agar seluruh pemuda, khususnya yang tergabung dalam KNPI dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam mendukung kemajuan Bumi Anoa Sultra melalui program Garbarata.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sultra, Yusmin mengatakan pihaknya berharap terselenggaranya Musda KNPI itu dapat menyatukan seluruh pemuda khususnya yang ada di Sultra.
“Tentunya ini menjadi harapan besar kita agar seluruh pemuda terus memberikan kontribusinya bagi kemajuan daerah tercinta,” katanya.
Menurut Yusmin, Musda bersama tiga kubu DPD KNPI Sultra kali ini adalah momentum sejarah bagi penyatuan pemuda Sultra.
"Meskipun Musda ini diinisiasi oleh Dispora Sultra, tetapi idenya berasal dari para senior KNPI bahwa kalau pemuda Sultra tidak menyatu dalam satu gerbong kepengurusan, maka pemuda tidak akan memberikan kontribusi maksimal dalam pembangunan daerah," katanya.
Untuk itu, Yusmin meminta kepada seluruh elemen kepemudaan di Sultra yang tergabung dalam KNPI agar momentum Musda bersama penyatuan tiga gerbong KNPI tersebut tidak mencari perbedaan satu sama lain, tetapi harus mencari persamaan yang bermuara pada bersatunya pemuda Sultra.
Yusmin juga mengatakan, bahwa kehadiran pengurus tiga kubu DPP KNPI Pusat pada Musda bersama KNPI Sultra tersebut sekaligus menjawab keraguan publik bahwa ternyata Sultra bisa memulai bersatunya pemuda Indonesia.
"Karena sebelum pengurus tiga kubu DPP KNPI melakukan kongres bersama penyatuan KNPI, Sultra sudah mendahului melakukan Musda bersama penyatuan KNPI," pungkasnya.
Pada Musda bersama KNPI Sultra ini dihadiri oleh perwakilan dari DPP KNPI yang telah bermufakat menyatu masing-masing Ketua Umum DPP KNPI Noer Fajrieansyah, Ketua Umum DPP KNPI Abdul Azis serta Plt. Ketua Umum DPP KNPI Mustahuddin beserta jajaran masing-masing.
Sedangkan dalam lingkup Sultra dihadiri oleh seluruh jajaran Forkopimda Sultra, para kepala OPD, Para Bupati dan Walikota se-Sultra, Para Kadispora se-Sultra, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama, tokoh pemuda serta peserta Musda bersama