Kendari (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tenggara dan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sama-sama mengaku terbuka soal koalisi Pemilihan Gubernur (Pigub) 2024.

Ketua DPD Demokrat Sultra Muhammad Endang, di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa partainya terbuka untuk berkoalisi dengan siapa saja termasuk PKS sepanjang memiliki program dan tujuan yang sama.

"Sebagaimana PKS, Demokrat ini partai terbuka jadi kita terbuka untuk berkoalisi dengan PKS atau siapa saja sepanjang kita ada kesamaan baik platform program maupun figur yang akan kita usung," kata Endang saat bertemu Ketua DPW PKS Sultra Yaudu Salam Ajo di Kendari, Kamis.

Endang kemudian menyebutkan kursi di DPRD Sultra dimana PKS memiliki empat kursi, sementara Demokrat sendiri memiliki lima kursi.

Meskipun demikian, Endang mengaku bahwa Demokrat bersama PKS belum memiliki nama atau figur yang bakal diusung maju pada Pilgub 2024.

"Kita sekali lagi terbuka soal apakah itu kader partai atau bukan kader partai itu soal kedua yang paling utama adalah yang dikehendaki oleh rakyat," kata Endang.

  Ketua DPD Demokrat Sultra Muhammad Endang saat bertemu langsung Ketua DPW PKS Sultra Yaudu Salam Ajo di Kantor DPW PKS Sultra di Jalan Taman Suropati 4A, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kendari, dalam rangka silaturahmi kebangsaan, Kamis (27/5/2021). (ANTARA/Harianto)


Ketua DPW PKS Sultra Yaudu Salam Ajo mengaku jika silaturahim antara Demokrat dan PKS bisa menimbulkan multitafsir apalagi akan menghadapi momentum pilgub, tetapi tidak menutup kemungkinan jika kedua partai itu kerja sama karena berkoalisi dalam politik merupakan suatu hal yang dibutuhkan.

"Tidak mungkin itu tidak ada koalisi dalam politik. Ini kan semua menjadi ciri-ciri atau tanda-tanda kehidupan politik ketika ada silahturahim ada kemungkinan-kemungkinan untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan momentum politik itu sangat terbuka," kata dia.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa pertemuan antara DPD Demokrat dan DPW PKS Sultra sejauh ini hanya membahas persoalan kebangsaan dan persoalan daerah.

"Memang kalau ditanya siapa, dari daratan atau bukan. Saya kira memang itu sudah sangat jauh. Tunggu saja tanggal mainnya seperti apa yang jelas bahwa komunikasi yang terjadi seperti sekarang ini harapan ke depan tentu akan terus kita lakukan," kata Yaudu.

"Seperti yang disampaikan teman dari partai Demokrat bahwa koalisi itu terbuka dengan semua partai politik. Kalau misalnya kita ternyata punya pandangan yang sama untuk mengusung satu figur yang diharapkan masyarakat, saya kira bukan hal yang mustahil pasti akan terjadi," tambah Yaudu.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024