Kendari (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mencatat pasien terinfeksi SARS-CoV-2 di daerah itu yang saat ini menjalani perawatan atau isolasi tersisa delapan orang dari total 4.668 kasus, sebagian besar telah dinyatakan sembuh.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Rabu mengatakan sangat bersyukur dengan tren kasus COVID-19 di wilayah itu yang semakin baik dan melandai.

"Alhamdulillah, tentu ini angka yang sangat mengembirakan. Saya tidak pernah membayangkan di bulan Mei ini sudah bisa diangka itu," kata dia.

Menurutnya, keberhasilan dalam penurunan angka COVID-19 di kota itu bukan semata-mata hasil kerja pihaknya pemerintah setempat, namun andil dari semua pihak termasuk masyarakat yang selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, juga partisipasi mengikuti program vaksinasi.

"Ini keberhasilan luar biasa dari semua pihak. Bukan hanya pemerintah tapi buah dari kedisiplinan kita bersama. Kesabaran kita mau bertahan mau berdisiplin dengan protokol kesehatan yang ketat," tutur dia.

  Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir. (ANTARA/Harianto)



Guna mempertahankan tren kasus yang semakin menurun itu, ia mengaku akan terus melakukan langka-langkah antisipasi pencegahan agar tidak terjadi lonjakan kasus. Salah satunya memperpanjang penjagaan di perbatasan kota, membatasi pengunjung di tempat wisata.

Selain itu, menurut dia, protokol kesehatan juga harus menjadi kebiasaan yang tidak boleh terlepas dari aktivitas seluruh masyarakat guna mencegah lonjakan kasus serta memutus mata rantai penyebaran virus corona di daerah itu.

"Dengan langkah itu kita harapkan besok dan seterusnya sudah berkurang lagi, bahkan tidak ada penambahan dampak dari aktivitas lebaran dan mudik," kata Sulkarnian menambahkan.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kendari per 18 Mei 2021, pasien positif sebanyak 4.668 orang, kasus sembuh sebanyak 4.602 orang, menjalani perawatan atau isolosi mandiri sebanyak delapan orang dan pasien meninggal sebanyak 58 orang.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024