Kendari (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2021 ini mengembangkan tanaman kedelai seluas 75 hektare di dua kecamatan untuk mendukung stok kedelai di Tanah Air.
Kepala Dinas Pertanian Kota Baubau Muhammad Rais melalui pesan WhatsApp, Minggu mengatakan, tahap awal pengembangan kedelai akan ditanam di dua wilayah Kecamatan Sorawolio dan Bungi karena lahannya masih cukup tersedia dibanding kecamatan lain di kota Baubau.
Pengembangan kedelai ini ungkap Rais, merupakan program Kementrian Pertanian dan Sultra merupakan provinsi yang menjadi sasaran pengembangan dalam rangka mengatasi kekurangan stok kedelai Indonesia.
"Sultra dapat jatah 12.500 hektare untuk pengembangan kedelai yang tersebar di semua kabupaten/kota di Sultra. Dan kita awalnya mengusulkan 40 hektare, tapi ternyata setelah kita laksanakan sosialisasi di lapangan, kami bisa dapatkan sekitar 75 hektare," ungkap Rais.
Ia mengatakan, pengembangan kedelai ini sepenuhnya ditanggung Pemprov Sultra untuk bibit dan pupuknya, sementara kabupaten/kota hanya perlu menyiapkan pengolahan tanahnya.
"Makanya saat ini kita sedang genjot ini dengan teman-teman untuk fokus pengembangan kedelai. Dan pak Wali Kota Baubau mendorong ini sehingga kami sudah ajukan jatah lahan 75 hektare,” tuturnya.
Pihaknya menargetkan Kota Baubau mulai penanaman kedelai antara bulan Mei-Juni. Karena sebagian lahan yang disiapkan hanya mengadalkan air hujan untuk pengairannya seperti di Kecamatan Sorawalio.
Muh.Rais mengatakan, penanaman lebih awal dapat pula memudahkan pemasaran hasil tanam petani. Karena Pemprov Sultra telah menyanggupi bahwa sebagian hasil tanam kedelai di Baubau akan dijadikan benih untuk daerah lain yang baru akan menanam mulai September.-.Oktober.
"Jadi penanaman kita ke depan untuk penangkaran. Hanya ini kita koordinasikan dulu dengan penyedia benih di Sultra kira-kira dari 75 hektare lahan kita, berapa hektare diporsikan untuk penangkaran benih," ungkapnya.
Rais menambahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Baubau juga sudah menyanggupi untuk membantu pemasaran kedelai hasil tanam petani.
Kepala Dinas Pertanian Kota Baubau Muhammad Rais melalui pesan WhatsApp, Minggu mengatakan, tahap awal pengembangan kedelai akan ditanam di dua wilayah Kecamatan Sorawolio dan Bungi karena lahannya masih cukup tersedia dibanding kecamatan lain di kota Baubau.
Pengembangan kedelai ini ungkap Rais, merupakan program Kementrian Pertanian dan Sultra merupakan provinsi yang menjadi sasaran pengembangan dalam rangka mengatasi kekurangan stok kedelai Indonesia.
"Sultra dapat jatah 12.500 hektare untuk pengembangan kedelai yang tersebar di semua kabupaten/kota di Sultra. Dan kita awalnya mengusulkan 40 hektare, tapi ternyata setelah kita laksanakan sosialisasi di lapangan, kami bisa dapatkan sekitar 75 hektare," ungkap Rais.
Ia mengatakan, pengembangan kedelai ini sepenuhnya ditanggung Pemprov Sultra untuk bibit dan pupuknya, sementara kabupaten/kota hanya perlu menyiapkan pengolahan tanahnya.
"Makanya saat ini kita sedang genjot ini dengan teman-teman untuk fokus pengembangan kedelai. Dan pak Wali Kota Baubau mendorong ini sehingga kami sudah ajukan jatah lahan 75 hektare,” tuturnya.
Pihaknya menargetkan Kota Baubau mulai penanaman kedelai antara bulan Mei-Juni. Karena sebagian lahan yang disiapkan hanya mengadalkan air hujan untuk pengairannya seperti di Kecamatan Sorawalio.
Muh.Rais mengatakan, penanaman lebih awal dapat pula memudahkan pemasaran hasil tanam petani. Karena Pemprov Sultra telah menyanggupi bahwa sebagian hasil tanam kedelai di Baubau akan dijadikan benih untuk daerah lain yang baru akan menanam mulai September.-.Oktober.
"Jadi penanaman kita ke depan untuk penangkaran. Hanya ini kita koordinasikan dulu dengan penyedia benih di Sultra kira-kira dari 75 hektare lahan kita, berapa hektare diporsikan untuk penangkaran benih," ungkapnya.
Rais menambahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Baubau juga sudah menyanggupi untuk membantu pemasaran kedelai hasil tanam petani.