Kendari (ANTARA) - Basarnas Kendari mengalami kendala ketika hari ketiga operasi pencarian terhadap seorang nelayan bernama La Tanjo (28) yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (3/4) di perairan Pulau Runduma, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Selasa, mengatakan hari ketiga operasi pencairan terhadap korban yang hilang saat memanah ikan di perairan tersebut terkendala akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.

"Operasi SAR kondisi membahayakan satu orang pemanah ikan tenggelam dan hilang di sekitar perairan Pulau Runduma sempat dihentikan, mengingat kondisi cuaca di lapangan yang tergolong tinggi gelombang di sekitar lokasi kejadian kecelakaan," kata Aris.

Sehingga, operasi SAR sementara dilanjutkan dengan hanya pemantauan sambil menunggu kondisi di lapangan kondusif untuk dilakukan pencarian. Pihaknya baru melanjutkan pencarian korban pukul 12.30 WITA setelah kondisi cuaca di sekitar lokasi kejadian kecelakaan kondusif untuk dilakukan penyisiran.

"Kecepatan angin 2-20 knot, tinggi tinggi gelombang mencapai 1,25 sampai 3 meter," jelas dia.

Setelah dilakukan evaluasi dan melihat keadaan cuaca dan arah arus, kata Aris, pencarian selanjutnya dilakukan ke arah selatan dari lokasi kejadian kecelakaan sehingga posko tim penyelamat berpindah ke Pulau Kaledupa.

"Pada pukul 17.30 WITA tim rescue Pos SAR Wakatobi tiba di Desa Ambeua, Kecamatan Kaledupa. Operasi SAR dihentikan sementara dengan hasil nihil dan akan dilanjutkan besok pagi (Rabu, 7/4 red.).

Sebelumnya, tim pencarian dan pertolongan Basarnas Kendari melakukan pencarian seorang nelayan yang dilaporkan hilang saat memanah ikan di perairan Pulau Runduma, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi melalui rilisnya di Kendari, Minggu, mengatakan korban dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Sabtu (3/4) diduga tenggelam saat memanah ikan di perairan tersebut.

Berdasarkan laporan tersebut, lanjut dia, pada pukul 15.30 Wita, pihaknya memberangkatkan tim penyelamat Pos SAR Wakatobi menuju lokasi kejadian kecelakaan (LKK) dengan menggunakan RIB (perahu karet) untuk memberikan bantuan SAR.

Ia menjelaskan kronologi hilangnya korban yaitu pada Sabtu 3 April 2021 pukul 20.00 Wita korban turun menyelam di sekitar perairan Pulau Runduma dengan menggunakan kompresor untuk memanah ikan bersama dua orang temannya.

Kedua teman korban berada di atas perahu yang mereka gunakan. Namun, setelah beberapa saat korban tidak kunjung muncul di permukaan.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024