Kendari (ANTARA) - Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, menyerahkan bantuan berupa delapan ambulance ke Korem 143 Haluoleo Kendari bertempat di Pelataran Rumah Sakit Korem atau RS Ismoyo Kendari, Kamis.
"Hari ini saya menyerahkan 8 unit ambulance untuk jajaran Korem 143 Haluoleo Kendari. Yang nantinya digunakan untuk membantu pelayanan masyarakat daerah ini," kata Pangdam Mayjen TNI Andi Sumangerukka.
Dikatakan, delapan unit ambulance tersebut nantinya akan diperuntukkan masing-masing 1 unit untuk 5 Kodim se-Sultra, 1 unit untuk untuk Batalion 725 Woroagi, dan 2 unit untuk masyarakat umum dan graris.
Selain itu, Pangdam XIV Hasanuddin juga memberi bantuan alat Genose kepada Rumah Sakit Ismoyo atau Rumah Sakit Korem Kendari.
"Alat Genose ini merupakan alat deteksi dini COVID-19 yang sudah melalui proses pengujian dan sudah digunakan oleh pemerintah," katanya.
Dikatakan, dalam mendeteksi COVID-19, alat Genose ini sangat cepat sekitar dua menit, selain itu harganya juga murah dibanding dengan rapid tes dan antigen.
Pangdam berharap alat genose ini dapat dimanfaatkan dengan baik, dan juga dapat digunakan dalam proses penerimaan prajurit TNI.
"Alat ini bisa digunakan dalam penerimaan tes penerimaan prajurit nantinya,” ujarnya.
"Hari ini saya menyerahkan 8 unit ambulance untuk jajaran Korem 143 Haluoleo Kendari. Yang nantinya digunakan untuk membantu pelayanan masyarakat daerah ini," kata Pangdam Mayjen TNI Andi Sumangerukka.
Dikatakan, delapan unit ambulance tersebut nantinya akan diperuntukkan masing-masing 1 unit untuk 5 Kodim se-Sultra, 1 unit untuk untuk Batalion 725 Woroagi, dan 2 unit untuk masyarakat umum dan graris.
Selain itu, Pangdam XIV Hasanuddin juga memberi bantuan alat Genose kepada Rumah Sakit Ismoyo atau Rumah Sakit Korem Kendari.
"Alat Genose ini merupakan alat deteksi dini COVID-19 yang sudah melalui proses pengujian dan sudah digunakan oleh pemerintah," katanya.
Dikatakan, dalam mendeteksi COVID-19, alat Genose ini sangat cepat sekitar dua menit, selain itu harganya juga murah dibanding dengan rapid tes dan antigen.
Pangdam berharap alat genose ini dapat dimanfaatkan dengan baik, dan juga dapat digunakan dalam proses penerimaan prajurit TNI.
"Alat ini bisa digunakan dalam penerimaan tes penerimaan prajurit nantinya,” ujarnya.