Kolaka (ANTARA) - Setelah ditetapkan sebagai proyek strategis Nasional dalam pembangunan pabrik bijih nikel di Kabupaten Kolaka,Sulawesi Tenggara,PT.Ceria Nugraha Indotama menggandeng tiga BUMN guna mempercepat pembangunan pabrik itu.

Deputi Direktur PT.Ceria Nugraha Indotama,Djen Rizal dalam siaran pers yang diterima di Kolaka, selasa, mengatakan sejauh ini perusahaan terus menggenjot pembangunan infrastruktur strategis di lokasi smelter. 

Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pabrik itu kata dia PT CNI  telah menggandeng tiga Badan Usaha Milik Pemerintah yakni PT. Wijaya Karya, PT.PP dan PT. PLN sebagai penyediaan sumber energi listrik.

" Pembangunan smelter tetap on progres dan kami optimis smelter bisa selesai sesuai target meskipun sempat terkendala oleh pandemi COVID-19," katanya.

Djen Rizal juga menjelaskan sSelain kerja sama ketiganya,juga fokus pada sinergi Engineering, Procurement, and Construction (EPC) Proyek Nickel Laterite Hydrometallurgy karena proyek pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian Kobalt dengan Teknologi (HPAL) yang menjadi inti pada kerja sama PT. CNI-WIKA tersebut diproyeksikan memiliki kapasitas produksi per tahun sebesar 100.000 ton dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) (40.000 Ton Ni dan 4.100 Ton Co dalam MHP).

" Proyek Pembangunan Pabrik RKEF dan HPAL ditargetkan mulai beroperasi dan rampung pada tahun 2024 mendatang," jelas Djen Rizal. 

Sebelumnya lanjut Djen Rizal,Deputi Bidang Kordinasi Pengembangan Wilyaha dan tata ruang Kemenko Wahyu Utomo,melalui surat kepada PT. Ceria Nugraha Indotama Nomor:  T/I/PW/68/D.VI.M.EKON.KPPIP/12/2020 tanggal 04 Desember 2020, Perihal Status Proyek Strategis Nasional menerangkan bahwa Program pembangunan smelter merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam lampiran Peraturan Presiden nomor 109 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN. 

Dalam surat itu lanjut dia dijelaskan dalam rapat terbatas evaluasi PSN yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Mei 2020, program pembangunan smelter terdiri dari 22 proyek smelter yang tersebar di Indonesia.

" Salah satu dari 22 smelter yang termasuk dalam program pembangunan smelter adalah pabrik pengolahan komoditi bijih nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara yang dikembangkan oleh PT Ceria Nugraha Indotama," jelasnya. 







 

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024