Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi meluncurkan motor listrik GESITS buatan anak negeri berbasis baterai di Kota Kendari, Sabtu.

"Motor listrik berbasis baterai dapat meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM, yang akan berdampak positif dalam mengurangi tekanan pada neraca pembayaran akibat impor BBM, terwujudnya kualitas energi bersih dan ramah lingkungan serta komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca," kata Ali Mazi.

Dalam mendukung hal itu, Gubernur Sultra mengeluarkan Peraturan Gubernur tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Pergub tentang Perhitungan Dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor tahun 2021.

"Pemerintah Provinsi Sultra saat ini sudah menerbitkan instruksi Gubernur Sultra nomor: 024/586 Tahun 2021 tentang percepatan implementasi program kendaraan Bermotor Listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan," ujar Ali Mazi.

Kebijakan percepatan pembangunan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Sultra, lanjut dia, diarahkan untuk menjaga kelestarian lingkungan alam Sultra,  mendukung program pemerintah untuk efisiensi energi dan mengurangi polusi di bidang transportasi, mendorong kesiapan infrastruktur kendaraan listrik di Sultra untuk percepatan peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke BKL berbasis baterai.

Gubernur juga menginstruksikan kepada bupati/wali kota, kepala kantor wilayah instansi vertikal, para kepala OPD/Badan lingkup pemerintah Provinsi Sultra untuk pengadaan kendaraan operasional roda du tahun anggaran 2021 mengadakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

  Gubernur Sultra Ali Mazi saat uji coba kendaraan motor listrik berbasis materai di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (27/2/2021). (ANTARA/Harianto)

Direktur Utama PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) Muhammad Samyarto mengatakan motor listrik GESITS merupakan produk karya anak bangsa Indonesia pertama yang menggunakan teknologi motor bertenaga listrik yang pertama diluncurkan di Kota Kendari khusus di wilayah Indonesia Timur 

Ia menyampaikan, motor Listrik GESITS telah mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dari Kementerian Perhubungan RI sehingga sudah layak untuk digunakan masyarakat umum dan dapat diterbitkan STNK/BPKB layaknya sepeda motor konvensional saat ini. 

Motor tersebut mengombinasikan keamanan, performa dan efisiensi, motor ramah lingkungan ini memiliki biaya operasional yang cukup murah dan tanpa service rutin.

"Untuk pengechasan baterai cukup mudah, dimana dapat dilakukan dicolokan listrik biasa layaknya mengechas Hand Phone atau Laptop. Dan biaya listrik yang dibutuhkan hanya sebesar dua ribuan rupiah untuk menempuh jarak 50 Km," tutur dia.

Dijelaskannya, GESITS dilengkapi motor listrik dengan tenaga puncak 5 kW, dengan Tenaga sebesar ini GESITS mampu mengangkut dua penumpang, dan dengan tiga mode berkendara, kecepatan maksimal GESITS dibatasi sampai dengan 70 Km/jam.

Motor listrik tersebut juga menggunakan baterai Lithium NCM berkapasitas 1.44 KWh untuk satu baterai dan dapat digunakan dengan dua baterai sehingga dapat berjalan hingga 100 Km per satu kali pengisian daya. Waktu pengisian daya antara 3-4 jam, dengan 30 min pertama dapat menempuh jarak 10 Km.

"GESITS memiliki fitur double disk brake, transmisi pulley, suspensi belakang monoshock, LED Daytime Running Lights, HID Projector Head Lamps. Selain itu, GESITS juga dilengkapi dengan digital dashboard  yang dapat  terkoneksi  dengan  aplikasi ponsel  pengendara," jelasnya.

GESITS adalah, lanjut dia, kolaborasi pemikiran dari anak terbaik bangsa dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara, seperti PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi, PT Pindad, PT Len, PT Wika Industri Energi, dan PT PLN. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pemikiran dan karya Indonesia sanggup bersaing dalam kompetisi inovasi dan teknologi tinggi global yang ketat. GESITS yang hadir dalam tiga warna, yaitu merah, hitam dan putih.

"Produk motor listrik GESITS ini telah menggunakan komponen Part dalam negeri sebesar 85 persen sehingga untuk ketersedian spare part (suku cadang) cukup terjamin. Dan Untuk Nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 46,73 persen," pungkasnya.
 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024