Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kendari mengeluarkan peringatan dini agar mewaspadai gelombang tinggi berpotensi dapat terjadi di beberapa wilayah perairan Sulawesi Tenggara hingga 20 Februari.

Pelaksana Harian Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Maritim Kendari Faizal Habibie di Kendari, Selasa, mengatakan pola angin umumnya dari Barat Daya sampai Barat Laut dengan kecepatan 2-25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di wilayah perairan Minui Kendari, Perairan Baubau, perairan Wakatobi dan Laut Banda Timur Sultra," kata Faizal melalui pesan WhatsApp-nya, Rabu.

Ia menyampaikan, potensi gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter berpeluang dapat terjadi di perairan Baubau bagian Selatan, perairan Wakatobi bagian Barat, perairan Utara Wakatobi bagian Timur, perairan Selatan Wakatobi bagian Barat, perairan Selatan Wakatobi bagian Timur, dan Laut Banda Timur Sulawesi Tenggara bagian Selatan.

Sementara potensi tinggi gelombang 1,25 meter sampai 2,5 meter dapat terjadi di perairan Banggai bagian Utara, perairan Banggai bagian Selatan, perairan Baubau bagian Utara, Laut Banda Timur Sulawesi Tenggara bagian Timur, dan Laut Banda Timur Sulawesi Tenggara bagian Barat.

"Jadi kami mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi ini yang berlaku sejak hari ini pukul 20.00 Wita sampai 20 Februari 2021 pukul 20.00 Wita," tutur Faizal.

Ia menyarankan agar memperhatikan risiko terhadap pelayaran di antaranya mengecek kondisi perahu bagi nelayan termasuk penyedia jasa penyeberangan antarpulau agar mempersiapkan dan memastikan semua kapal sudah memiliki alat keselamatan pelayaran dan kondisinya berfungsi dengan baik.

"Ini penting menjadi perhatian kita sebelum melaut ataupun sebelum melakukan pelayaran demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Termasuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkas Faizal.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024