Kendari (ANTARA) - Siswa dan guru SMP Swasta Frater Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berhasil menyabet 21 medali pada ajang Kompetisi Sains Indonesia (KSI) dan Olimpiade Numerasi dan Literasi lndonesia (ONLI) tingkat nasional tahun 2021 yang dilaksanakan secara daring.
Kepala SMPS Frater Kendari Fr. Paul Radja Ladjab di Kendari, Kamis, mengatakan medali yang diraih oleh siswa dan guru di sekolah tersebut yakni empat medali emas, empat medali perak dan 13 medali perunggu.
"Pertama-tama rasa syukur kepada Tuhan yang senantiasa merestui segala usaha ini, dan rasa bangga atas pencapaian ini walau di tengah pandemi COVID-19. Kepada tim guru yang khusus menangani setiap kompetisi baik lokal, nasional, maupun internasional dan kepada semua siswa yang telah berjuang hingga adanya hasil yang telah kita ketahui bersama," kata Pual..
KSI dan ONLI yang diikuti oleh siswa SMP Frater pada 6-7 Februari 2021 terdiri dari empat bidang lomba yaitu Bahasa Inggris, IPA, IPS dan Matematika. Dan juga Olimpiade Numerasi dan Literasi lndonesia (ONLI).
Ia menyampaikan, pada lomba KSI diikuti sebanyak 18 siswa dan juga mengumpulkan 18 medali dengan rincian medali emas tiga, tiga medali perak, dan 12 medali perunggu.
"Untuk peraih medali emas pada KSI di antaranya William Tjiptade dan Giffert Matthew Richardsen masing-masing kelas IX bidang Iomba IPS, dan Cecilia Anastasia Limpo kelas IX bidang lomba Bahasa Inggris," jelas Paul.
Kemudian peraih medali perak di antaranya Timoteus Juniorrichson Sibarani kelas IX bidang IPS, Reisya Lovika Sari Pasaribu dan Caroline Putri Williamsto masing kelas VIII bidang Bahasa Inggris.
Sementara penerima Perunggu di antaranya Elson Putra Remas Pagiling kelas VIII bidang IPS, Gabriela Florintina Raya Simon, Frederick Oswald Aruji, Brandon Nicholas Owen masing-masing kelas VIII dan Laurensia Sheryl Romania kelas IX keempatnya bidang Bahasa Inggris.
Berikutnya, Meilita Angelin Laude, Clara Valentine Mbondhu masing-masing kelas VII, Georgius Gerrard Tanjaya kelas VIII dan Godwin Filbert Parsaulian Simatupang kelas
IX bidang lomba Matematika. Selanjutnya, Carina Gracia, Herson Wilbert Tjenadi masing kelas VIII dan Samuel Justin Setiawan kelas IX bidang lomba IPA.
"Olimpiade Numerasi dan Literasi lndonesia yang meraih medali emas satu orang bernama Godwin Filbert Parsaulian Simatupang kelas IX dan Meilita Angelin Laude kelas VII peraih medali perunggu. Pada tingkat guru, kami berhasil meraih satu medali perak diraih guru Biologi Guru SMA bernama Cristy," tutur Paul.
Ia menyampaikan, pihaknya terus memberikan dukungan dengan terus mendorong siswanya untuk berkompetisi, baik belajar mandiri maupun melalui pendampingan oleh guru di sekolah tersebut.
Menurutnya, pencapaian tersebut buah kerja keras, komitmen dan terutama budaya yang tercipta di mana SMP Frater Kendari membudayakan prestasi baik akademik, non akademik dan karakter yang merupakan jati diri dan spirit sekolah.
"Prestasi bukan tujuan tetapi sebuah proses menuju masa depan yang cerah, dan selalu rendah hati, teruslah mengembangkan diri secara mandiri, belajar untuk hidup," ujar Paul.
Ia berharap pemerintah dapat menaruh perhatian kepada sekolah dan siswa berprestasi terlepas sekolah itu negeri atau sewasta sehingga semua insan pendidikan merasa bahwa pemerintah hadir dan mendukung, terutama pemenuhan sarana prasarana.
Kepala SMPS Frater Kendari Fr. Paul Radja Ladjab di Kendari, Kamis, mengatakan medali yang diraih oleh siswa dan guru di sekolah tersebut yakni empat medali emas, empat medali perak dan 13 medali perunggu.
"Pertama-tama rasa syukur kepada Tuhan yang senantiasa merestui segala usaha ini, dan rasa bangga atas pencapaian ini walau di tengah pandemi COVID-19. Kepada tim guru yang khusus menangani setiap kompetisi baik lokal, nasional, maupun internasional dan kepada semua siswa yang telah berjuang hingga adanya hasil yang telah kita ketahui bersama," kata Pual..
KSI dan ONLI yang diikuti oleh siswa SMP Frater pada 6-7 Februari 2021 terdiri dari empat bidang lomba yaitu Bahasa Inggris, IPA, IPS dan Matematika. Dan juga Olimpiade Numerasi dan Literasi lndonesia (ONLI).
Ia menyampaikan, pada lomba KSI diikuti sebanyak 18 siswa dan juga mengumpulkan 18 medali dengan rincian medali emas tiga, tiga medali perak, dan 12 medali perunggu.
"Untuk peraih medali emas pada KSI di antaranya William Tjiptade dan Giffert Matthew Richardsen masing-masing kelas IX bidang Iomba IPS, dan Cecilia Anastasia Limpo kelas IX bidang lomba Bahasa Inggris," jelas Paul.
Kemudian peraih medali perak di antaranya Timoteus Juniorrichson Sibarani kelas IX bidang IPS, Reisya Lovika Sari Pasaribu dan Caroline Putri Williamsto masing kelas VIII bidang Bahasa Inggris.
Sementara penerima Perunggu di antaranya Elson Putra Remas Pagiling kelas VIII bidang IPS, Gabriela Florintina Raya Simon, Frederick Oswald Aruji, Brandon Nicholas Owen masing-masing kelas VIII dan Laurensia Sheryl Romania kelas IX keempatnya bidang Bahasa Inggris.
Berikutnya, Meilita Angelin Laude, Clara Valentine Mbondhu masing-masing kelas VII, Georgius Gerrard Tanjaya kelas VIII dan Godwin Filbert Parsaulian Simatupang kelas
IX bidang lomba Matematika. Selanjutnya, Carina Gracia, Herson Wilbert Tjenadi masing kelas VIII dan Samuel Justin Setiawan kelas IX bidang lomba IPA.
"Olimpiade Numerasi dan Literasi lndonesia yang meraih medali emas satu orang bernama Godwin Filbert Parsaulian Simatupang kelas IX dan Meilita Angelin Laude kelas VII peraih medali perunggu. Pada tingkat guru, kami berhasil meraih satu medali perak diraih guru Biologi Guru SMA bernama Cristy," tutur Paul.
Ia menyampaikan, pihaknya terus memberikan dukungan dengan terus mendorong siswanya untuk berkompetisi, baik belajar mandiri maupun melalui pendampingan oleh guru di sekolah tersebut.
Menurutnya, pencapaian tersebut buah kerja keras, komitmen dan terutama budaya yang tercipta di mana SMP Frater Kendari membudayakan prestasi baik akademik, non akademik dan karakter yang merupakan jati diri dan spirit sekolah.
"Prestasi bukan tujuan tetapi sebuah proses menuju masa depan yang cerah, dan selalu rendah hati, teruslah mengembangkan diri secara mandiri, belajar untuk hidup," ujar Paul.
Ia berharap pemerintah dapat menaruh perhatian kepada sekolah dan siswa berprestasi terlepas sekolah itu negeri atau sewasta sehingga semua insan pendidikan merasa bahwa pemerintah hadir dan mendukung, terutama pemenuhan sarana prasarana.