Kendari (ANTARA) - Kepolisian daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) menggelar coffee morning bersama rekan-rekan wartawan dari berbagai media, sebagai langkah memperkuat sinergitas pers di daerah itu, Rabu.
Kegiatan yang dipimpin langsung Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan, turut dihadiri pimpinan lembaga media dan wartawan yakni SMSI, AMSI, AJI dan IJTI serta jurnalis dari berbagai media, baik cetak, elektronik, radio maupun online.
"Melalui sinergitas yang sudah terbangun selama ini antara Pers dan Polda Sultra, kami mengimbau kepada wartawan untuk bersama-sama memerangi berita bohong atau hoax. Berharap agar menerbitkan berita yang sesuai dengan realita dan bisa di pertanggungjawabkan," kata Ferry.
Ferry juga menghimbau agar ketika terjadi lagi masalah sengketa karya jurnalistik pihak Humas Polda Sultra siap menjadi mediator agar secara persuasif.
"Kalau ada sengketa informasi, biarlah kami mencoba mediasikan ketika tidak selesai maka biarlah kita serahkan kepihak kejahatan dunia maya, kami akan siap membantu," katanya.
Ia mengaku, sering terjadi hal yang tidak terkait masalah teknis di lapangan seperti gesekan antara pihak pers dan oknum polisi terutama saat adanya aksi unjuk rasa.
"Kami tidak pungkiri itu, untuk meminimalisir itu maka rekan media kami akan memberikan tanda pengenal seperti masker, rompi, dan topi,” katanya.
Ferry juga mengatakan, ke depan Bid Humas Polda Sultra akan melakukan inovasi terkait pemberian informasi kepada masyarakat sesuai dengan tupoksinya.
"Jadi kedepan kita akan membangun portal web online. Sehingga rekan-rekan media yang membutuhkan informasi tanpa harus datang ke markas Polda Sultra untuk mendapatkan informasi,” pungkasnya.
Kegiatan yang dipimpin langsung Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan, turut dihadiri pimpinan lembaga media dan wartawan yakni SMSI, AMSI, AJI dan IJTI serta jurnalis dari berbagai media, baik cetak, elektronik, radio maupun online.
"Melalui sinergitas yang sudah terbangun selama ini antara Pers dan Polda Sultra, kami mengimbau kepada wartawan untuk bersama-sama memerangi berita bohong atau hoax. Berharap agar menerbitkan berita yang sesuai dengan realita dan bisa di pertanggungjawabkan," kata Ferry.
Ferry juga menghimbau agar ketika terjadi lagi masalah sengketa karya jurnalistik pihak Humas Polda Sultra siap menjadi mediator agar secara persuasif.
"Kalau ada sengketa informasi, biarlah kami mencoba mediasikan ketika tidak selesai maka biarlah kita serahkan kepihak kejahatan dunia maya, kami akan siap membantu," katanya.
Ia mengaku, sering terjadi hal yang tidak terkait masalah teknis di lapangan seperti gesekan antara pihak pers dan oknum polisi terutama saat adanya aksi unjuk rasa.
"Kami tidak pungkiri itu, untuk meminimalisir itu maka rekan media kami akan memberikan tanda pengenal seperti masker, rompi, dan topi,” katanya.
Ferry juga mengatakan, ke depan Bid Humas Polda Sultra akan melakukan inovasi terkait pemberian informasi kepada masyarakat sesuai dengan tupoksinya.
"Jadi kedepan kita akan membangun portal web online. Sehingga rekan-rekan media yang membutuhkan informasi tanpa harus datang ke markas Polda Sultra untuk mendapatkan informasi,” pungkasnya.